Peduli Peternak Babi, Polda Bali Serahkan Bantuan Sembako kepada GUPBI Bali
Kamis, 25 Mei 2023
17:00 WITA
Badung
1728 Pengunjung
Polda Bali saat menyerahkan paket sembako kepada Ketua GUPBI Bali, Kamis (25/5). (ISTIMEWA)
Tabanan, suaradewata.com - Harga daging babi menurun akibat munculnya kasus Meningitis Streptococcus Suis (MSS). Hal ini membuat peternak babi hanya bisa gigit jari. Sehingga sebagai bentuk kepedulian, Polda Bali menyerahkan bantuan sosial berupa paket sembako kepada GUPBI Gabungan Usaha Peternak Babi Indonesia), Kamis (25/5/2023).
Bantuan paket sembako itu diterima langsung oleh Ketua GUPBI Bali I Ketut Hari Suyasa di kediamanny di Abiansemal, Badung. Selanjutnya Bansos tersebut akan diserahkan kepada anggota GUPBI yang membutuhkan.
Ketua Gabungan Usaha Peternakan Babi Indonesia (GUPBI) Bali , I Ketut Hari Suyasa menyampaikan terimakasih atas kepedulian Polda Bali terhadap peternak babi di Bali. Dimana harga daging babi turun semenjak munculnya kasus meningitis dengan varian yang sedang ramai yaitu Meningitis Streptococcus Suis (MSS).
"Harga daging babi mengalami penurunan mencapai Rp6.000 per kg, terjadi seluruh Bali," ujarnya.
Mulanya daging babi di Bali merata di harga Rp 40 ribu per kilogram, dan per Kamis harganya turun menjadi Rp 34 ribu per kilogram di pasaran sebagai dampak dari adanya isu suspek meningitis yang sangat berdampak terhadap Peternak di pulau Bali. "Jadi kita juga tekankan agar masyarakat tidak takut mengonsumsi daging babi, asalkan memastikan babi dalam kondisi sehat dan dimasak dengan matang, " imbuhnya.
Terlebih tidak semua meningitis disebabkan oleh daging babi. "Jadi jangan takut konsumsi daging babi. Babi bukan satu-satunya penular meningitis, semua daging jika terkontaminasi bakteri atau virus meningitis bisa menularkan meningitis jika tidak diolah dengan benar, " pungkasnya. ayu/yok
Komentar