Ombak Besar Bergelombang Tinggi Porak Porandakan Sampan Dan Boat Nelayan Lovina
Sabtu, 24 Desember 2022
18:00 WITA
Buleleng
1695 Pengunjung

istimewa/suaradewata
Buleleng, suaradewata.com - Dibulan-bulan Desember-Januari para nelayan kerap dihantui cuaca ekstrem. Seperti yang terjadi pada Jumat, (24/12/2022) malam, ombak besar bergelombang tinggi disertai angin kencang menghantam beberapa Jukung (perahu), boat dan benda lainnya di pesisir pantai kawasan wisata Lovina, Desa Kalibukbuk, Kecamatan/Kabupaten Buleleng.
Terjangan gelombang pasang dengan ketinggian ombak lebih dari dua meter, melanda sejumlah wilayah perairan laut pantai Bali Utara. Khususnya di Pantai Lovina, sejumlah perahu milik warga nelayan setempat rusak setelah dihantam gelombang yang menyapu perairan dan pantai di wilayah tersebut, pada Jumat, (23/12/2022) malam.
Berdasarkan data yang dihimpun pada Sabtu, (24/12/2022) pagi, para warga terdampak mengalami kerugian akibat kerusakan pada badan jukung, katir bahkan hingga mesin jukung atau sampannya.
Salah satu warga nelayan dipesisir pantai Lovina, Kadek Agus Sudarta mengaku mengalami kerugian dengan boat yang ditemukan dalam konidisi rusak parah.
“Pada pagi harinya, saya cek kerusakan pada boat dan mesinnya. Kira-kira kerugannya hingga Rp.10 juta,” terangnya.
Sementara itu dari penuturan Kepala Desa Kalibukbuk, Ketut Suka menyebutkan bahwa peristiwa tersebut diketahui terjadi sekitar Pukul 20.00 Wita. Gelombang tinggi 2 hingga 2,5 meter datang secara tiba-tiba, yang menyebabkan warga tidak sempat mengevakuasi jukung ketempat aman.
Melihat kondisi pasca ombak besar yang menyapu pantai di Kawasan Wisata Lovina, Ketut Suka mengaku hal ini harus diwaspadai. Dimana cuaca ekstrem yang tidak dapat diprediksi, diharapkan tidak memaksakan warga untuk beraktivitas untuk mengantar wisatawan menikmati wisata bahari.
"Seperti telah diketahui bersama, Lovina merupakan objek daya tarik wisata snorkeling dan trip lumba-lumba. Disituasi cuaca saat ini, harus diwaspadai. Dimana untuk sementara perahu, jukung/sampan dinaikkan dulu ketempat aman. Sambil menunggu kondisi aman. Jadi harus bersabar dulu. Jangan karena dolar, lantas kita paksakan diri untuk melaut,” himbaunya.
Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulanagan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng, Ariadi Pribadi menjelaskan gelombang pasang terjadi di sejumlah pesisir pantai di Bali Utara. Pihaknya mengingatkan masyarakat wilayah pesisir untuk mewaspadai puncak musim hujan yang disertai cuaca ekstrem.
“Desember adalah puncaknya. Tadi kami mendapat laporan dari kejadian yang terjadi di sejumlah titik. Ada gelombang tinggi di pesisir pantai, bahkan pohon tumbang di wilayah atas. Ini masih kita data," terang Kalaksa BPBD Buleleng.
Lebih lanjut dikatakan dari peristiwa yang terjadi diminta masyarakat secara berkala memantau kondisi yang terjadi dilapangan, melalui informasi BMKG.
"Kami berharap masyarakat mulai mengurangi aktifitas diluar rumah disaat ada peringatan terjadi cuaca ekstrem." pungkas Ariadi Pribadi.sad/nop
Komentar