Ketua DPRD Badung Sebut Kenaikan BBM Sudah Melalui Kajian Mendalam
Kamis, 08 September 2022
13:30 WITA
Badung
1577 Pengunjung
Ketua DPRD Badung Putu Parwata, saat mengomentari kenaikan BBM, foto : Putu Angga/ist
Badung, suaradewata.com - Naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM) sudah melalui kajian yang mendalam termasuk seberapa besar pengaruhnya terhadap kebijakan piskal. Untuk itu Ketua DPRD Badung Putu Parwata menegaskan dirinya tegak lurus dengan kebijakan pusat tersebut. Baik terhadap subsidi BBM dan seberapa pengaruh terhadap fiskal negara itu sudah dihitung. "Jadi tidak mungkin pemerintah membuat kebijakan dengan maksud yang tidak baik pasti dengan para ahli sudah mengkaji terhadap kenaikan BBM," ungkap Putu Parwata.
Atas hal itu Parwata mengajak masyarakat mempercayakan penuh kondisi ini kepada pemerintah pusat dalam hal melakukan suatu kebijakan khususnya di BBM. Karena ini menyangkut kepentingan negara dalam jangka panjang. "Jadi tidak bisa kita hanya melihat sekarang saja tapi kedepannya seperti apa karena kita melihat juga diluar negeri kan tidak ada mensubsidi dari pada BBM," ujarnya.
Menurutnya, saat ini mungkin kebijakan yang diambil oleh Negara agar tidak menjadi beban negara terlalu besar. Karena ada beberapa pembangunan terutama mengenai peningkatan kesejahteraan yang harus dijadikan prioritas negara. "Jadi untuk kita dan kami di Badung ini saya kira sudah memahami hal itu. Mudah mudahan ini tidak menjadi polemik berkepanjangan dan kita sadarlah sebagai warga negara harus taat terhadap ketentuan yang sudah diatur oleh pemerintah," terangnya.
Saat ditanya, mengenai kata Presiden Joko Widodo agar Pemerintah Daerah menggunakan 2 persen dana transfer umum untuk bantuan angkutan umum, bantuan ojek online dan nelayan, nanti di Badung seperti apa? Parwata pun menjawab akan dikaji terlebih dahulu terhadap celah fiskal di Kabupaten Badung. Apabila memang masyarakat Badung banyak yang memanfaatkan angkutan umum, maka akan dialokasikan. Akan tetapi, jika tidak mungkin memberikan bantuan untuk angkutan umum, akan dialokasikan ke yang lainnya.
"Yang penting pada prinsipnya bagaimana pemerintah ikut hadir dalam memberikan subsidi kepada masyarakat dalam bentuk lain juga bisa. Jadi, dua persen dari dana transfer kita mungkin sekitar 35 Milyar," jawabnya. ang/red
Komentar