Sopir Bus Maut Laka Lantas Pacung Minta Maaf, Polisi Ungkap Fakta Ini
Senin, 20 Juni 2022
18:00 WITA
Tabanan
4874 Pengunjung
Pengemudi bus maut yang telah ditetapkan sebagai tersangka. (Foto : AYU TRISNA)
Tabanan, suaradewata.com - Pengemudi bus maut yang mengalami rem blong di kilometer 39,9 Jalur Denpasar-Singaraja memasuki Banjar Pacung, Desa/Kecamatan Baturiti, Tabanan, saat hari raya Kuningan, Sabtu (18/6/2022) dan menghantam belasan kendaraan serta mengakibatkan satu orang pejalan kaki meninggal dunia meminta maaf kepada seluruh korban dalam peristiwa naas tersebut.
Agus Suprianto tertunduk lesu saat digiring polisi di Polres Tabanan, Senin (20/6/2022).
Ia mengaku tidak memiliki niat untuk sengaja menyebabkan kecelakaan tersebut. "Ya saya minta maaf kepada semuanya, tidak ada kesengajaan saya sampai seperti ini," ujarnya.
Menurutnya, saat melintas di TKP tiba-tiba rem bus tersebut tidak dapat difungsikan. Ia pun berusaha agar bus dapat dihentikan namun apa daya jalanan menurun membuat bus tetap melaju dan menabrak sejumlah mobil, sepeda motor hingga seorang pejalan kaki. "Waktu itu saya coba hentikan bus, tapi kalau buang (stir) ke kiri tidak mungkin, kalau buang (stir) ke kanan tambah banyak yang ditabrak, kecepatan waktu itu 30 km/jam," imbuhnya.
Sementara itu, Kapolres Tabanan AKBP Ranefli Dian Candra menegaskan jika saat ini pengemudi bus sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di Polres Tabanan. Dan berdasarkan penyidikan yang dilakukan, sementara disimpulkan penyebab kecelakaan tersebut adalah rem bus yang blong. "Tidak ada human error, sopir bus sudah kita tes urin dan hasilnya negatif, juga negatif minuman beralkohol, jadi sementara penyebabnya adalah rem blong," tegasnya.
Kendatipun telah menetapkan pengemudi bus sebagai tersangka, pihak kepolisian masih akan memeriksa perusahaan pemilik bus tersebut. Guna mengetahui secara pasti perihal kondisi bus maut tersebut. "Tadi kita sudah bersurat melakukan pemanggilan, kemungkinan Kamis pihak perusahaan bisa hadir untuk kita mintai keterangan," imbuhnya.
Ia menyebutkan total kendaraan roda empat yang dilakukan ditabrak oleh bus adalah 8 unit, ditambah 2 unit sepeda motor. Kemudian ada 8 orang mengalami luka-luka dan 1 orang meninggal dunia atas nama Ni Wayan Wandani yang ketika itu baru selesai ngelungsur banten. "Korban meninggal dunia waktu itu bersama anaknya tapi anaknya berhasil selamat. Sedangkan yang luka-luka itu ada WNA, ada yang sudah diperbolehkan pulang dan ada yang masih dirawat di rumah sakit. Tapi belum bisa kita mintak keterangan karena masih trauma," lanjutnya.
Terakhir, pihaknya mengucapkan bela sungkawa kepada seluruh korban dalam peristiwa tersebut dan mengimbau perusahaan-perusahaan yang menyediakan jasa perjalanan untuk senantiasa mengecek kondisi kendaraannya sebelum digunakan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. ayu/yok
Komentar