PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Sebelum Dideportasi, Bule Berpose Bugil di Pohon Kayu Putih Bersujud dan Mepamit di Pura Babakan

Jumat, 06 Mei 2022

18:10 WITA

Tabanan

3048 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Bule perempuan yang berpose bugil di Pohon Kayu Putih bersama pasangannya saat menghaturkan pebersihan dan mepamit di Pura Babakan, Kamis (6/5/2022). Foto : ISTIMEWA

Tabanan, suaradewata.com - Bule yang berpose tanpa busana di Pohon Kayu Putih dikawasan Pura Babakan, Banjar Bayan, Desa Tua, Kecamatan Marga, Tabanan, hadir untuk mengikuti upacara pembersihan di Pura Babakan, Jumat (6/5/2022).

 

Berdasarkan pantauan di lapangan, bule tersebut diantar oleh petugas Imigrasi Denpasar dan tiba sekitar pukul 12.00 WITA. Dengan menggunakan pakaian adat Bali, bule perempuan yang diketahui bernama Alina Fazleeva itu nampak didampingi pasangannya. Setelah tiba di lokasi, ia bersama Penyarikan Pura Babakan, Bendesa Adat Bayan, Perbekel Desa Tua, Kapolsek Marga, Camat Marga, Danramil Marga, serta anggota DPRD Tabanan Fraksi PDIP asal Marga, Putu Yuni Widyadnyani, Putu Eka Putra Nurcahyadi dan Gede Oka Winaya, serta PC KMHDI Tabanan langsung melakukan persembahyangan.

 

Kelian Pura Babakan, I Made Kurna Wijaya mengatakan bahwa pihaknya menggelar pembersihan dengan menghaturkan peras pejati dan prayascita untuk menetralisir kawasan yang sempat leteh atas tingkah bule Rusia tersebut. Dan bule tersebut pun turut hadir sebagai bentuk pertanggungjawaban sekala dan niskala.

 

 "Hari ini kami penyarikan pura menghaturkan pembersihan dengan menghaturkan peras pejati serta prayascita. Dan bule itu turut hadir sebagai bentuk pertanggungjawaban secara sekala dan niskala, sekaligus menyampaikan permintaan maaf dihadapan krama dan mepamit," ungkapnya sembari mengatakan jika Pura Babakan diempon oleh 19 KK.

 

Sedangkan guru piduka akan dihaturkan saat piodalan di Pura Babakan Anggara Kasih Julungwangi tanggal 24 Mei 2022 nanti. Ditambahkannya jika kedepannya pihaknya akan memasang banner di lokasi agar pengunjung yang datang tidak seenaknya. "Mungkin nanti minimal wisatawan yang datang itu memakai selendang lah kalau tidak membawa kamen, karena bagaimana ini ini kawasan suci," tandasnya.

 

Sementara itu Bendesa Adat Bayan, I Wayan Negeriawan mengatakan bahwa peristiwa tersebut akan dijadikan suatu pengalaman menuju hal yang lebih baik kedepannya. "Kedepan kita akan pasang banner dini dan tentunya kita akan berbenah kedepannya," tegasnya.

 

Ditambahkan oleh anggota DPRD Tabanan asal Marga, Putu Yuni Widyadnyani, jika untuk sanksi administrasi sudah diserahkan sepenuhnya kepada pihak imigrasi. Sedangkan ia bersama tokoh-tokoh masyarakat di Adat maupun Dinas telah memaafkan bule tersebut dan mengapresiasi keberaniannya mengakui kesalahan serta bertanggungjawab. "Karena kita juga tetap harus mengedepankan jika masyarakat Bali itu cinta damai, tapi untuk sanksi administrasi tentu tetap jalan dan itu kita serahkan kepada pihak imigrasi," tegasnya.

 

Dengan adanya peristiwa tersebut, tentu akan menjadi momen untuk semakin berbenah sehingga tidak ada lagi peristiwa serupa. Karena memang di lokasi sendiri tidak ada papan attention yang mencantumkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. "Dan mereka tadi sudah meminta maaf secara sekala dan niskala, mudah-mudahan kedepannya tidak terjadi hal seperti ini lagi, siapapun yang datang ke Bali agar tetap bisa menjaga kesucian tempat suci yang ada, kesucian tanah Bali," pungkasnya.

 

Sedangkan anggota DPRD Tabanan lainnya, Putu Eka Putra Nurcahyadi mengatakan jika siapapun yang melakukan hal-hal yang diluar etika dan estetika di Bali apalagi di tempat yang disucikan maka sudah barang tentu harus bertanggungjawab secara sekala dan niskala. "Maka dari itu kami hadir sifatnya memastikan bule ini hadir untuk bertanggungjawab, bagaimana kedepan kita bisa memberikan ketegasan pada pengunjung yang datang dan jadi evaluasi kita selaku pengelola. Urusan selanjutnya kami serahkan kepada pihak yang berwajib," ujarnya.

Kemudian sebelum meninggalkan lokasi, Alina Fazleeva dihadapan awak media sempat menyampaikan menggunakan bahas Inggris permintaan maafnya kepada seluruh masyarakat setempat dan masyarakat Bali atas yang telah dilakukannya. ayu/yok

 


Komentar

Berita Terbaru

\