PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kandang Sapi Tertimbun Longsor, Begini Kondisi Tiga Sapi Didalamnya

Kamis, 31 Maret 2022

08:25 WITA

Tabanan

2360 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Kondisi pasca terjadinya longsor di Subak Anyaar, Banjar Gunungsari, Desa Jatiluwih, Penebel, Tabanan, Rabu (30/3/2022). (ISTIMEWA)

Tabanan, suaradewata.com – Curah hujan yang cukup tinggi membuat tembok senderan irigasi amblas di Subak Anyar, Banjar Gunungsari, Desa Jatiluwih, Kecamatan Penebel, Tabanan, Rabu (30/3/2022). Tanah yang longsor kemudian menimbun kandang sapi dan sawah milik petani setempat.

Informasi di lapangan menyebutkan jika peristiwa itu diketahui sekitar pukul 07.00 WITA oleh pemilik kandang sapi, I Gede Made Duryodana, 50. Ketika itu korban bersama saksi bernama I Nengah Puji sedang mencari rumput di sekitar aliran irigasi Subak Anyar, tepatnya  disekitar persawahan bagian bawah aliran subak.

 

Namun tiba-tiba korban mendengar suara gemuruh dari atas, dan saat ternyata tembok senderan irigasi sepanjang kurang lebih 10 meter amblas disertai dengan air aliran irigasi subak mengalir ke bawah yang mengakibatkan tanah tergerus lalu longsor dan menimbun kandang sapi milik korban.

Dimana didalam kandang sapi tersebut terdapat 3 ekor sapi yang terdiri dari 1 ekor betina dan 2 ekor jantan. Selain itu tanah yang longsor juga menimbun sawah yang berisi tanaman padi seluas kurang lebih 20 are milik I Nengah Gangga Sidi. Atas peristiwa tersebut korban pun menginformasikan kepada Babinkamtibamas Jatiluwih dan diteruskan ke Polsek Penebel.

Kapolsek Penebel AKP I Nyoman Artadana membenarkan perihal peristiwa tanah longsor tersebut. Dirinya mengatakan jika longsor diduga terjadi akibat hujan deras yang mengguyur wilayah Penebel dan sekitarnya sejak Selasa siang (29/3/2022). “Penyebabnya diduga akibat hujan deras yang mengguyur sejak Selasa siang sehingga menyebabkan tanah labil,” tegasnya.

Akibat peristiwa tersebut I Gede Made Duryodana selaku pemilik kandang sapi beserta sapi peliharaannya mengalami kerugian mencapai Rp 21 Juta. “Kebetulan didalam kandang ada 3 ekor sapi yaitu 1  ekor sapi betina umur 5 bulan dan 2 ekor sapi jantan masing-masing berumur 5 bulan. Ketiga sapi itu mati karena saat itu seluruhnya terikat jadi tidak bisa lari,” imbuhnya sembari mengatakan jika selanjutnya sapi-sapi itu dikuburkan oleh pemiliknya.

Sedangkan I Nengah Gangga Sidi selaku pemilik lahan persawahan yang ditanami padi diprediksi mengalami kerugian mencapai Rp. 25 Juta. “Dan sementara kita pasang tanda dilarang melintas mengingat kondisi tanah masih labil,” pungkasnya. ayu/yok


Komentar

Berita Terbaru

\