Menjelang Keberlanjutan PPKM, Cipayung Plus Bali Serukan Tuntutan
Senin, 23 Agustus 2021
21:45 WITA
Denpasar
1755 Pengunjung
istimewa
Denpasar, suaradewata.com - Gejolak masyarakat dan mahasiswa terus berlanjut sampai dengan hari penentuan keberlanjutan PPKM. Hari ini (Senin, 23/8/2021) adalah moment kesekian kalinya menunggu kepastian kebijakan pemerintah untuk melanjutkan PPKM atau kebijakan lain yang bisa menampung gelombang aspirasi masyarakat dan mahasiswa.
Kelompok Cipayung Plus Bali yang tergabung diantaranya Korwil V PP GMKI, Komda III PP PMKRI, PD KMHDI Bali, DPD IMM Bali, DPC PERMAHI Bali, GMKI Denpasar, GMKI Badung, PC KMHDI Denpasar, PC IMM Denpasar & PC IMM Badung, mengadakan pertemuan “Rembug Pemuda Dilema PPKM” yang dilanjutkan dengan konferensi pers di Pantai Sanur, Senin (23/8/2021).
Arya Gangga selaku Koordinator perwakilan kelompok Cipayung Plus Bali menyampaikan, pemilihan lokasi Pantai Sanur merupakan salah satu wajah pariwisata yang berada di Provinsi Bali. Namun ternyata ketika sampai di lokasi menjumpai beberapa oknum aparat yang melakukan penjagaan secara ketat, sehingga dengan terpaksa membuat harus memilih opsi tempat lain untuk melakukan konferensi pers.
Cipayung Plus Bali dalam konferensi pers mengeluarkan pernyataan sikap kepada pemerintah, antara lain :
1. Pemerintah Pusat harus segera membuat roadmap penanganan COVID-19 berlandaskan pada Undang-undang kekarantinaan Kesehatan
2. Meminta Pemerintah pusat untuk mengevaluasi dan menyampaikan grafik penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat agar tersalurkan secara merata, tepat sasaran dan transparan
3. Mendesak Gubernur Bali untuk segera membuka sektor pariwisata guna pemulihan ekonomi masyarakat Bali.
4. Menuntut Pemerintah Pusat & Daerah agar segera membuka sektor Pendidikan secara offline.
5. Mendesak Gubernur Bali untuk segera mengevaluasi penanganan Covid-19 di Provinsi Bali karena dirasa telah gagal menurunkan angka Covid 19.
Dikesempatan terakhir, Arya Gangga menyampaikan, Cipayung Plus Bali akan tetap melakukan gerakan sebagai bentuk pengawalan terhadap kebijakan pemerintah. “Tak lupa kami sampaikan kepada bapak Gubernur Bali untuk mengkonsumsi kopi tanpa gula dan arak, guna mengurangi kemungkinan tertular Covid-19,” tutup Arya. rls/ari
Komentar