Komunitas Jurnalis Gianyar Bagi Paket Sembako Harian
Rabu, 21 Juli 2021
14:05 WITA
Gianyar
2178 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Diperpanjangnya PPKM yang diberlakukan pemerintah untuk mengatasai penyebaran virus Covid-19, membuat Komunitas Jurnalis Gianyar (KJG) berinisiatif membantu masyarakat dengan memberikan paket sembako harian. Mengingat dalam situasi ini banyak masyarakat khususnya di Gianyar terdampak.
Sekitar 100 paket sembako telah disiapkan dan akan diberikan kepada masyarakat yang jujur memang membutuhkan untuk tahap I. Paket sembako ini dikamas berisi 1 kilogram beras, 1 gelas minyak goreng, dan sebungkus mie instan. "Ini paket sembako harian, jadi kemasannya cukup minimal, harapannya agar banyak yang bisa terbantu dalam situasi darurat," ungkap inisiator kegiatan, Nyoman Astana alias koming, Rabu (21/7).
Dikatakan paket sembako ini didapat dari berbagai donatur. "Ada yang ngasi 50 ribu, sampai 1,5 juta, itu kami kemas hingga nanti pembagian bisa berkala," ujarnya.
Hingga saat ini jumlah donatur terkumpul sebanyak 29 orang dengan total dana sekitar Rp. 5 juta. Termasuk Bupati Gianyar, Made Mahayastra juga ikut menjadi donatur dalam kegiatan ini. "Termasuk pak bupati juga menjadi donatur," ungkapnya.
Sementara sasaran yang diberikan adalah masyarakat terdampak yang kebetulan lewat dan ditemui dijalan. "Kami salurkan secara random, karena menurut kami semua masyarakat terdampak dalam situasi ini namun levelnya berbeda. Termasuk kami juga dikalangan jurnalis, juga mengalami pemotongan, namun kami masih bisa ikut serta berjuang menghadapi pandemi ini dengan pemberintaan yang berimbang dan bentu warga dengan paket sembako ini," jelasnya.
Sementara Bupati Gianyar, Made Mahayatsra mengapresiasi apa yang dilakukan oleh masyarakat atau komunitas secara mandiri. Hal ini mengingatkan pihak beserta jajarannya agar ikut berbagi. Kendati selama covid-19 pihak telah melakukan penyaluran melalui APBD, namun secara pribadi pihaknya belum melakukan. "Ini mengingatkan saya sebagai bupati untuk selalu berbagi, kapan lagi kita bisa berbagi kalau tidak semasih diberikan kesempatan dan kesehatan, nanti, ini akan saya jadikan contoh kepada kepala OPD untuk menyisihkan gajinya. Masak disalip wartawan yang notabenya pendapatan jauh dibawah dari kepala OPD," apresiasinya.
Salah seorang pedagang kecil, Kadek Nita (38) tahun asal Bitera, pedagang jajan keliling, mengatalan pendapatanya menurun semenjak pandemi. Diperparah saat PPKM Darurat, sebab pelanggannya kebanyakan pegawai di lingkungan pemkab, yang biasa membeli janjanannya banyak yang tidak ngantor. Hingga ia mengurangi biaya produksi. Selain itu semenjak pandemi banyak yang mulai ikut berdagang jajanan bali. "Harus saya turunkan produksinya, karena situasi seperti ini. Makasi niki atas bantuan paket sembakonya," ujarnya. rls/gus/ari
Komentar