Disiplin Prokes 5M Guna Cegah Penularan Gelombang Kedua Covid-19
Rabu, 26 Mei 2021
14:05 WITA
Nasional
2859 Pengunjung
istimewa
Opini, suaradewata.com - Selama setahun lebih perkembangan kasus Covid-19 belum juga membaik di Indonesia. Bahkan peneliti telah menemukan berbagai varian baru Covid-19 yang diketahui memiliki kemampuan penularan yang lebih tinggi. Menurut Menteri Kesehatan, penyebaran varian baru di Tanah Air berasal dari Arab Saudi, Afrika, India, dan Malaysia.
Selain itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia pernah mengatakan dalam jumpa pers pada Senin, 17 Mei 2021 bahwa varian baru ini lebih cepat penularannya.
Oleh karena itu, masyarakat harus selalu mematuhi ptokol kesehatan demi melindungi diri sendiri maupun orang lain. Pemerintah Indonesia menekankan seluruh elemen masyarakat untuk menanamkan pentingnya penelusuran kontak erat dengan orang yang terpapar Covid-19.
Meski varian baru Covid-19 banyak ditemukan, dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) penularannya bisa dicegah. Dalam hal ini, keseriusan masyarakat dalam mematuhi prokes 3M harus lebih ditingkatkan. Seperti yang diketahui, prokes 3M, yaitu mencuci tangan, menggunakan masker, dan menjaga jarak aman. Disiplin terhadap protokol kesehatan melalui 3M tersebut dilakukan demi menekan angkat kasus Covid-19 yang semakin merajalela.
Sejumlah aturan pemerintah dalam mendorong penekanan angka kasus Covid-19 juga terus digalakkan. Seperti pada bulan Ramadan silam, masyarakat dilarang untung mudik ke kampung masing-masing.
Pemerintah tidak memiliki niat untuk mengekang atau bahkan menghalangi masyarakat dalam menjalankan tradisi mudik Lebaran, melainkan semata-mata untuk mencegah hal yang lebih buruk terjadi, yaitu munculnya gelombang dua pandemi Covid-19.
Meski demikian, pemerintah juga telah bersiap untuk mengantisipasi adanya kemungkinan lonjakan kasus yang terjadi pascalibur lebaran kali ini. Hal tersebut sebagai salah satu upaya pemerintah agar jika nanti terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, Indonesia memiliki alternatif dan dampak negatif bisa diminimalisasi.
Oleh: Halimatussyadiah (Warganet Kota Depok)
Komentar