Difasilitasi Nyoman Parta, 20 Wirausaha Baru Ikuti Bimtek Anyaman Sandal
Rabu, 28 April 2021
12:10 WITA
Gianyar
1835 Pengunjung

suaradewata
Gianyar, suaradewata.com - Difasilitasi Nyoman Parta selaku Anggota Komisi VI DPR-RI, Fraksi PDI Perjuangan, Dapil Bali, seorang Perajin Sandal Anyaman asal Banjar Kertiyasa, Desa Bona, Gianyar, I Gusti Ngurah Suparta merasa bersyukur, di masa pandemi Covid-19 ia mendapatkan ruang melatih skillnya untuk berinovasi mendesain sandal anyaman dengan model modern dan ramah lingkungan.
I Gusti Ngurah Suparta yang sudah mengeluti dunia kerajinan sandal sejak tahun 1996 ini merasa kembali bersemangat untuk melanjutkan Industri Kerajinannya, pasca Nyoman Parta mendatangkan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementrian Perindustrian RI ke Pulau Dewata dengan memberikan Bimtek Anyaman Sandal. Tidak hanya Ngurah Suparta seorang diri mendapatkan pelatihan ini, namun sebanyak 20 Wirausaha Baru ikut serta memanfaatkan peluang tersebut dengan harapan bisa menjadi pengusaha dibidang industri kerajinan sandal.
"Saya kembali bersemangat melakoni kerajinan ini, walaupun pandemi Covid-19 telah menutup sumber pendapatan ekonomi utama kami di keluarga," kata Ngurah Suparta seraya berdoa agar pandemi Covid-19 segera berakhir.
Dalam perjalanan karirnya sebagai perajin sandal, Ngurah Suparta mengaku telah memiliki pasar di Pulau Bali, seperti di hotel, arshop, dan villa. Pasar ekspor juga pernah didapatinya pada tahun 1999-2000, kemudian berlanjut lagi di tahun 2011 ke Amerika. "Kerajinan sandal yang saya produksi bisa tembus Pasar Ekspor, berkat seorang guide yang membantu memasarkannya," ceritanya.
Setelah tahun 2011, Ngurah Suparta mengaku tidak ada lagi yang memfasilitasi hasil kerajinannya sampai ke Pasar Ekspor, sehingga dalam kesempatan ini ia memohon bantuan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Provinsi, hingga Pusat untuk hadir memasarkan Anyaman Sandal yang dibuat oleh warga di Desa Bona agar tembus ke Pasar Ekspor lagi. "Bantuan pemerintah lainnya juga sangat saya harapkan dengan memfasilitasi alat pemotongan karet, mesin press, mesin penjarit sandal, hingga kompresor untuk mempercat proses produksi kerajinan ini," ungkapnya.
Sementara terkait bahan baku dari anyaman sandal ini, masih bisa didapatkannya di Bali. Seperti anyaman dari daun lontar dari Karangasem, hingga bahan baku lainnya didapatkan di Kota Denpasar. Namun, apabila bahan baku anyaman dari Karangasem habis, maka Ngurah Suparta dengan terpaksa mencari anyaman tersebut sampai ke Jawa Barat.bp/utm
Komentar