Sangat Inspiratif, Siswa Berkebutuhan Khusus Peduli Sampah Plastik
Jumat, 22 Maret 2019
00:00 WITA
Gianyar
2661 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata.com - Aksi bersih-bersih dilakukan para siswa anak berkebutuhan khusus (ABK) di sungai Abian Base, Gianyar , Jumat (22/3), patut diacungi jempol dan menjadi inspirasi bagi masyarakat. Dengan kekurangannya, siswa disabiltas ini menunjukkan bahwa aksi bersih bersih sungai, pantai, lingkungan dari sampah plastik semakin masif di bumi seni.
Di tengah hangatnya udara pagi hari, di sekitar sungai lingkungan Abianbase, Gianyar, nampak lebih ramai dari biasanya. Dengan bermodalkan alat sederhana terlihat petugas, warga masyarakat dan siswa dari SD/SMP Luar Biasa (SLB), bergotong royong membersihkan sampah yang ada di saluran air. “Kegiatan bersih-bersih di saluran air ini sudah dilakukan sejak lama. Kegiatan bersih-bersih kali ini dilakukan secara lebih masif dengan menggandeng masyarakat, komunitas anak-anak disabelitas," ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Gianyar, I Wayan Kujus Pawitra.
Tidak hanya di saluran sungai, kegiatan bersih lingkungan ini juga rutin digelar di pantai-pantai. Tujuannya pun cukup sederhana tetapi sangat berarti, yaitu menciptakan kebersihan lingkungan sekaligus menjaga kesehatan warga Gianyar. "Kami secara rutin bergotong royong membersihkan pantai, sungai dan lingkungan pemukiman dengan harapan masyarakat semakin sadar akan arti penting dari menjaga kebersihan lingkungan. Tanpa keterlibatan masyarakat, sulit bagi kami untuk mewujudkan Gianyar yang bersih,” papar Kujus.
Mengenai keterlibatan anak-anak berkebutuhan khusus dalam aksi ini, Kujus menilai sangat aspiratif. Karena secara tidak langsung telah menunjukkan kepada masyarakat bahwa kaum disabilitas juga bisa berkontribusi. "Kita tunjukkan kepada masyarakat bahwa ditengah keterbatasan mereka punya prestasi dan kepedulian terhadap lingkungan. Berawal dari pembiasaan memungut sampah yang ditemukan di jalan, nantinya akan jadi kebiasaan mereka dimana saja dan memberi contoh kepada masyarakat untuk peduli lingkungan juga," ujarnya.
Kegiatan tersebut dilakukan di area publik dengan harapan banyak masyarakat yang menyaksikan. Disebutkan, biasanya mereka hanya bergotong royong di libgkungan sekolah. Sekarang, pihaknya ingin ada pembeda, dengan gelar aksi beraih-bersih di area publik sehingga tumbuh apresiasi dari masyarakat dan menghapus stigma. "Luar biasa memberi teladan bagi kita semua. Betapa contoh kebaikan bisa datang dari mana saja, termasuk mereka yang punya kekurangan tapi ternyata banyak kelebihannya," katanya. gus/ari
Komentar