Dukung Program Ramah Lingkungan, PKK Kampanyekan Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik
Kamis, 25 Oktober 2018
00:00 WITA
Gianyar
3578 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata.com - Tampil cantik mesti didukung dengan kebersihan diri dan juga kebersihan lingkungan (inner beauty/outside beauty). Karena itu, program Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk pelestarian lingkungan juga harus didukung. Salah satunya dengan ikut mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik. Karena plastik menjadi salah satu penyebab rusaknya lingkungan.
Hal itu diungkapkan Ketua TP.PKK kab. Gianyar Ny. Ida Ayu Surya Adnyani Mahayastra, disela-sela pelatihan tata rias yang diikuti pengurus TP.PKK Kabupaten Gianyar, Ketua TP.PKK Kecamatan dan istri-istri Muspida di Lingkungan Pemkab Gianyar. Kamis (25/10).
Lebih lanjut dikatakanya, sejalan dengan Instruksi Gubernur Bali Nomer 2231 tahun 2018 tentang Hari penggunaan Busana adat Bali tiap hari Kamis, Purnama dan Tilem, yang mewajibkan menggunakan busana adat madya. Konsekuensi dari peraturan tersebut adalah kita harus mampu mengenakan busana adat madya sesuai dengan etika, maupun estetika berbusana, tidak boleh berlebihan dan terlalu terbuka. Begitu juga dengan riasan wajah, tidak boleh berlebihan. "Untuk itulah, kaki rasa penting untuk memberikan pelatihan khusus tentang tata rias wajah dan rambut yang sederhana dan cocok di gunakan sehari-hari," ujarnya.
Selain itu, Ny. Surya Adnyani Mahayastra juga mengajak seluruh pengurus TP.PKK untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik. Pengurus TP.PKK diharapkan juga menjadi duta lingkungan di keluarga, banjar dan desanya. Juga menjadi contoh dan memberikan ketok tular ke masyarakat. "Contohnya membawa tas ramah lingkungan yang sudah dibagikan setiap belanja ke pasar, sehingga mengurangi penggunaan kantong plastik. Begitu juga kalau ada kegiatan olahraga agar membawa tempat minuman masing-masing, sehingga mengurangi penggunaan plastik," jelasnya.
Diungkapkanya, plastik masih menjadi permasalahan sampah yang dapat mencermarkan lingkungan. Sifatnya tidak mudah terurai, membuat sampah plastik selalu meningkat, bahkan bukan hanya di darat, sampah plastik pun sangat mengganggu biota laut.
Laporan UN Environment terbaru berjudul “Single-use Plastic, A Roadmap for Sustainability” pun menyebutkan bahwa kantong plastik dan styrofoam adalah produk plastik yang paling bermasalah dalam pencemaran lingkungan. "Untuk itu, dalam setiap kegiatan, akan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup dalam setiap kegiatan, terutama untuk mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik. Dan juga akan melibatkan OPD lainya," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gianyar, Wayan Kujus Pawitra, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Ketua TP.PKK Kabupaten Gianyar, karena sudah berkenan menjadi duta lingkungan dan ikut serta mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik. "Dengan dukungan dari Ketua TP.PKK Gianyar, saya yakin program ini akan bisa berjalan dengan baik sesuai dengan harapan," jelasnya.
Dikatakanya, pembagian tas ramah lingkungan bukan sekedar souvenir, tetapi mengajak ibu-ibu untuk membawa tas setiap berbelanja ke pasar. "Jika ibu-ibu membawa tas sendiri, maka akan ada pengurangan ribuan penggunaan ribuan kantong plastik," ungkapnya.
Kujus juga mengharapkan agar seluruh pengurus TP.PKK menjadi duta lingkungan. Mulai dari duta di keluarga, banjar dan desa, agar terus mengkampanyekan pengurangan penggunaan kantong plastik. "Saya yakin, pengurus TP.PKK merupakan panutan dan publik pigur yang selalu menjadi perhatian masyarakat. Maka apapun prilakunya akan diikuti masyarakat," ujarnya.
Diungkapkanya, DLH sudah membagikan dua ribu buah tas ramah lingkungan kepada tokoh masyarakat, pada saat penandatangan MOU dengan Pemkab Badung. Kedepannya, pihaknya akan mengajak pengusaha menggunakan dana CSRnya untuk pengadaan tas ramah lingkungan untuk mendukuhg program pelestarian lingkungan. "Kami juga membagikan tumbler, sedotan ramah lingkungan dan baju kaos yang bertuliskan “Jaga lingkungan untuk sesama dan kehidupan”," pungkasnya. rls/ari
Komentar