PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Charity for Recovery Lombok, Program Pemulihan Mental Melalui Aktivitas Seni dan Budaya

Senin, 15 Oktober 2018

00:00 WITA

Gianyar

2323 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com –  Komunitas Peritel Bali, Bali Business Network, Pesemetonan THCM bekerjasama dengan Dewan Adat Nusa Tenggara Barat menggelar acara Charity for Recovery Lombok dengan tema “You & I Have a Dream” di Keramas Aero Park, Minggu (14/10/2018). Acara dimerihkan dengan pagelaran music dari musisi Bali, pembacaan puisi oleh Ibu Putri Koster, 7 Kids Indonesian Models dan lainnya.

Direktur Business Network Bali sekaligus penggagas acara, I Made Abdi Negara mengatakan, proses recovery (pemulihan) pasca bencana gempa di Lombok memerlukan waktu yang lama. Bencana di Lombok sangat berpengaruh terhadap kondisi Bali secara umum. “Ketika gempa terjadi di Lombok, wisatawan yang berkunjung ke Bali berkurang. Pertumbuhan ekonomi setelah kita mengalami musibah mulai dari erupsi Gunung Agung dan gempa Lombok hanya 3,7 persen di kuartal kedua,” jelas Abdi.

Jumlah ini jauh dibawah pertumbuhan ekonomi nasional yang berjumlah 5,6 persen. Pertumbuhan ekonomi nasional tersebut merupakan yang tertinggi sejak 4 tahun belakangan. Sementara itu, pasca gempa di Lombok ada 3 proses pemulihan yang sedang dilakukan. Yang pertama adalah pemulihan mental, pemulihan infrastruktur dan pemulihan ekonomi. “Pemulihan Infrastruktur dan pemulihan ekonomi sudah banyak dilakukan oleh berbagai pihak termasuk pemerintah. Tetapi pemulihan mental masih perlu dilakukan lebih didorong lagi,” paparnya.

Setelah pihaknya berkoordinasi dengan Dewan Adat Nusa Tenggara Barat, pemulihan mental yang paling berpengaruh terhadap korban gempa adalah pertunjukan seni dan budaya. “Program pemulihan mental melalui aktivitas seni dan budaya akan menjadi starting poin kami untuk membantu saudara – saudara kita di Lombok. Karena budaya Bali tidak jauh beda dengan budaya di Lombok, banyak terpengaruh oleh budaya Bali bagian timur terutama Karangsem,” jelasnya.

Ibu Gubernur Bali Ny. Putri Suastini Koster yang turut hadir dan sempat membawakan puisi dalam acara tersebut mengatakan, kegiatan ini sangat luar biasa, karena kita tidak fokus kepada kebutuhan materi, makan, sandang, papan tetapi lebih kepada pemulihan psikis dari yang terkena bencana. “Jangankan yang di Lombok, kita yang di Bali digoyang – goyang juga sedikit trauma. Pemulihan seperti itu tidak bias seketika, kita harus bersabar dan menggalang dukungan menyentuh, memeluk mereka dengan kasih,” ucap Putri Koster.

Putri Koster juga mengatakan kedepannya akan bersinergi dengan seniman, musisi dan lainnya yang ada di Bali untuk digalang bersama untuk ke Lombok maupun ke Palu menghibur saurada- saudara yang menjadi korban bencana gempa. ‘Mungkin dalam waktu dekat ini kita akan berkoordinasi untuk mebahas hal tersebut,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Dewan Adat Nusa Tenggara Barat Yang Mulia Lalu Satria Wangsa mengatakan, atas nama warga Lombok, ia mengucapkan terima kasih yang mendalam kepada saudara –saudara di Bali atas kepedulian dan inisiatifnya untuk membantu pemulihan mental para korban gempa di Lombok. “Semoga kebersamaan dan persaudaraan ini tetap terjalin untuk seterusnya,” harap Lalu Satria Wangsa.

Dalam acara tersebut juga dilakukan penandatanganan MoU antara Komunitas Peritel Bali, Bali Business Network, Pesemetonan THCM dengan Dewan Adat Nusa Tenggara Barat untuk program pemulihan mental melalui aktvitas seni dan Budaya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\