PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

DERAP 100 % Minta Jokowi Singkirkan Menteri Bermental Rent Seeking

Sabtu, 14 April 2018

00:00 WITA

Nasional

3078 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Jakarta, suaradewata.com- Aktivis mahasiswa 98 yang tergabung dalam Merdeka 100% (DERAP) meminta Presiden Joko Widodo alias Jokowi mencopot menteri secara terang-terangan tak sejalan lagi dengan program Nawacita.

Saat ini, menurut Ketua umum DERAP 100% Aznil, masih banyak pembantu-pembantu Presiden bermental rent seeking alias bermental calo. 

Praket rent seeking menurutnya, sudah terjadi sejak dulu. Dirinya yakin, orang yang berada didalam lingkaran kekuasaan sekaligus punya kekuasaan akan mengggunakan kesempatan itu.

"Dalam sejarah politik di Indonesia bahwa akar korupsi terdapat dalam praktik pemburuan rente yang sudah berurat-akar sejak zaman pra kemerdekaan. Para elite secara sistematis menggunakan pengaruhnya untuk mempengaruhi setiap pengambilan keputusan dan perencanaan anggaran," ujar Aznil didampingi Jubir DERAP 100% Amos Hutauruk di kawasan Bendungan Hilir (Benhil), Jakarta Pusat, Jum'at (13/4/2018).

Menurutnya, beberapa pola praktek rent seeking yaitu Rent creation, dimana perusahaan mencari keuntungan yang dibuat oleh negara dengan menyogok.  Rent Extraction, politisi dan birokrat mencari keuntungan dari perusahaan dengan mengancam perusahaan dengan peraturan-peraturan. 

Selain kedua  pola di atas, menurut Aznil, masih ada satu pola lagi, yaitu:  Rent Seizing, dimana terjadi ketika aktor-aktor negara atau birokrat berusaha untuk mendapatkan hak mengalokasikan rente yang dihasilkan dari institusi-institusi Negara untuk kepentingan individunya atau kelompoknya.

"Kasus rent seeking di Indonesia dapat kita telusuri pada masa pemerintahan Orde Baru. Pada saat itu, terdapat persekutuan bisnis besar (yang menikmati fasilitas monopoli maupun lisensi impor) dengan birokrasi pemerintah. Dengan fasilitas tersebut, pemilik rente ekonomi memperoleh dua keuntungan.  Pertama, mendapatkan laba yang berlebih. Kedua, mencegah pesaing masuk dalam pasar," ungkapnya.

Untuk itu, DERAP 100 % sebagai loyalis Jokowi yang kritis  dan sekaligus organ mengawal cita-cita reformasi yamg diperjuangkan teman-teman 98 dulu dengan nyawa, darah dan air mata meminta Presiden mencopot dan menangkap Menteri atau pejabat negara atau birokrat melakukan praktek untuk mendapatkan hak mengalokasikan rente yang dihasilkan dari institusi-institusi Negara untuk kepentingan individunya atau kelompoknya. 

Kami menduga Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita diduga mempunyai peran tersebut.

"Kami menduga dua menteri itu bermental rent seeking dan harus dikaji dari posisinya," kata Aznil.

Disamping itu kita meminta agar pemerintah membentuk sistem pendataan pangan nasional yang terpercaya dan akurat.

"Kita tantang Presiden Jokowi membersihkan orang-orang dilingkungannya atas  praktek-praktek rent seeking itu," jelasnya.

Aznil menambahkan, Presiden Jokowi harus meminta laporan progres faktual ketahan pangan yang telah dilakukan oleh pembantunya dengan data yang jujur dan bisa ditelusuri publik dari hilir sampai ke hulu. 

"Para pembantu Presiden jangan menyuguhkan data yang asal-asalan. Data yang disuguhkan harus sesuai bukti," Aznil menjelaskan. tim/gin/rat


Komentar

Berita Terbaru

\