Kondisi Ibu Membaik, Dijaga Ketat Polisi
Kamis, 22 Februari 2018
00:00 WITA
Gianyar
7448 Pengunjung
suaradewata.com
Gianyar, suaradewata.com - Kasus tiga anak yang diracun dan ibu yang mencoba bunuh diri, belum menemui titik terang. Namun kondisi sang ibu Ni Luh Putu Septiyani Permadani (33) dikabarkan telah membaik setelah dipindah ke RS Sanglah, Denpasar.
Kapolres Gianyar AKBP Djoni Widodo saat jumpa media menjelaskan, hasil olah TKP dan pemeriksaan saksi dari pihak keluarga dan Putu Moh Diana (35) suami dari Septiyani, belum mendapatkan latar belakang masalah yang menyebabkan korban minum racun dan mencoba bunuh diri. "Hari Selasa (20/2) pukul 14.00, suami korban sempat datang ke rumah orangtua korban, meminta korban bersama anaknya untuk ikut pulang bersama ke rumahnya di Petang, Badung. Namun korban tidak mengikuti atau mengiyakan, sehingga suami korban kembali bekerja," jelas AKBP Djoni Widodo, Kamis (22/2). Malam hari pukul 23.00, suami korban kembali datang untuk mengajak pulang, tetapi ajakan itu kembali ditolak korban.
Baca juga : Motif Ibu Meracuni Anak Kandung Belum Jelas
Pada pukul 01.00, keluarga korban masih melihat korban menyusui anaknya. Baru pada hari Rabu (21/2) pukul 06.30, ayah korban menyadari cucunya belum bangun. Sehingga ayah korban melihat keadaan cucunya dari jendela. Dilihatnya ketiga cucu sedang berbaring, saat akan membuka pintu ternyata pintu terkunci. Karena pintu tidak dibuka setelah digedor, pintu pun di dobrak. Ayah korban melihat ketiga cucunya yang berumur 6 tahun, 4 tahun dan 2 tahun sudah terbujur kaku, tidak bernyawa. "Sedangkan ibu korban dalam keadaan kaku namun masih bernafas, korban pun dievakuasi ke RS Ganesha, Sukawati," ungkapnya.
Karena kurangnya tenaga medis di RS Ganesha, korban kemudian dirujuk ke RS Dharma Yadnya, Denpasar. Sekitar pukul 21.00 korban kembali dirujuk ke RS Sanglah, Denpasar. "Tadi malam (Rabu malam,red) korban masih dirawat di ruang ICU dan belum bisa dimintai keterangan," ujar mantan Kapolres Jembrana ini.
Ketiga anak korban yang meninggal, sudah dikirim ke RS Sanglah pada pukul 17.30 dan diterima tim medis spesialis forensik. Malam pukul 20.00, tiga tim spesialis forensik mulai melakukan otopsi. "Hasilnya pemeriksaan luar dan untuk hasil pemeriksaan dalam menunggu dokter ahli toksikologi untuk mengetahui kandungan racun yamg menyebabkan korban meninggal dunia," paparnya.
Sedangkan hasil pemeriksaan luar yang disampaikan ada beberapa temuan, diantaranya luka goresan di bagian pipi sebelah kanan pada korban kedua dan ketiga yang mungkin disebabkan oleh jari tangan atau kuku. Kedua, terdapat iritasi pada bibir akibat racun yang dikeluarkan dari mulut. "Yang ketiga adanya kekurangan oksigen di saluran tenggorokan dan di jantung," terangnya. Untuk menyimpulkan penyebab pasti kematian ketiga korban masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi.
Empat saksi yang diperiksa, tiga dari pihak kelurga korban dan satu dari suami korban. Pemeriksaan awal keterangan suami korban mengatakan tidak terjadi masalah apa - apa. "Tetapi tetap kami lakukan pendalaman. Mudah - mudahan korban secepatnya pulih dan sembuh, sehingga kita bisa meminta keterangan yang lengkap untuk mengungkap kejadian sebenarnya," tegas Kapolres Gianyar asal Kediri, Jatim ini.
Saat ditanya tentang status Septiyani? AKBP Djoni menjawab, status ibu korban belum bisa memastikan karena belum bisa dimintai keterangan. "Semua yang kami sampaikan sebagai korban, masih ada pemeriksaan lanjutan" ucapnya.
Sementara itu, tim forensik dari Labfor Mabes Polri cabang Denpasar juga telah melakukan olah TKP ulang, Kamis (22/2) dari pukul 10.00 - 11.20 Wita. Barang bukti yang dibawa ke Labfor Denpasar diantaranya, 2 lembar sprei, 2 buah pisau terdiri dari 1 buah pisau stainless dan 1 buah pisau dapur, 1 buah tutup botol, 1 buah botol dan 1 sachet kosong Baygon cair. gus/ari
Komentar