PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kesalahan Penulisan Dalam Buku Memory Pengabdian Bupati Gianyar AA Gde Agung Bharata

Senin, 19 Februari 2018

00:00 WITA

Gianyar

3459 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Gianyar, suaradewata.com – Bupati Gianyar, Anak Agung Gde Agung Bharata akan mengakhiri masa jabatannya sebagai bupati pada tanggal 21 Februari 2018. Jasa Agung Bharata selama menjabat dituangkan dalam sebuah buku Memory Pengabdian Bupati Gianyar  AA. Gde Agung Bharata. Buku yang ditulis oleh 3 orang akademisi terdapat kesalahan pada bagian latar belakang.

Pada halaman ke-2, buku yang disebarluaskan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar itu berisi mengenai latar belakang. “Dalam pemilu Bupati Gianyar periode 2013-2018, Agung Bharata mengalahkan Cokorda Artha Ardana Sukawati. Serta Agung Bharata dilantik sebagai Bupati Gianyar periode 2013-2018 berpasangan dengan Wakil bupati Made Mahayastra,” tulis buku itu.

Padahal, sesuai fakta pada pemilihan bupati lima tahun lalu, Agung Bharata yang berpasangan dengan Made Mahayastra dari PDI Perjuangan mengalahkan pasangan dari Partai Golkar, Cokorda Putra Nindia dari Puri Peliatan yang berpasangan dengan AA. Gde Ngurah yang notabene adik kandung Gung Bharata.

Buku tersebut ditulis oleh tiga akademisi ternama seperti Profesor I Made Bandem, Profesor I Wayan Dibia dan Drs. I Wayan Geriya. Kesalahan fatal ini rupanya lolos dari editorial Dinas Kebudayaan. Buku setebal 100 halaman itu tetap dicetak. Bahkan, Senin (19/2), buku itu diserahkan oleh tiga akademisi itu kepada Agung Bharata di ruang kerja bupati.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Gianyar, Gusti Ngurah Wijana, sudah mengetahui mengenai kesalahan tersebut setelah buku dicetak. “Kami sudah ganti itu, seharusnya tertulis Cokorda Nindia,” ujarnya.

Beruntung, buku yang salah belum dicetak secara massal. “Baru kami cetak 25 buah sebagai sampel. Percetakan sudah kami kasih tahu,” ujarnya.

Selanjutnya, setelah dilakukan pembenahan, buku itu langsung dicetak sebanyak 1000 eksemplar. “Kami akan sebar ke sekolah, bendesa dan perbekel,” jelasnya.

Untuk anggaran buku mencapai Rp 175 juta. “Untuk idenya ini dari usulan para seniman. Pengerjaannya dipercayakan oleh tiga seniman,” tukasnya. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\