PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

WNA Menghilang Ditemukan Tewas di Tukad Wos

Minggu, 11 Februari 2018

00:00 WITA

Gianyar

3530 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Gianyar, suaradewata.com - Wisawatan asing asal Swiss, Brunett Martina, 48, ditemukan tewas tersangkut disela-sela bebatuan sungai Wos Banjar Lungsiakan, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Sabtu (10/2) malam. Jenazah perempuan yang menginap sejak Rabu (7/2) di Hotel Ulun Ubud ini ditemukan dalam kondisi membusuk. Diduga, korban terpeleset saat hendak mandi di sungai. Namun, masyarakat setempat meyakini korban diajak oleh sesosok orang cantik penghuni sungai.

Menurut salah satu warga, Wayan Patna, 50, ditemui Minggu (11/2), sepanjang aliran Sungai Wos menuju Sungai Campuhan Ubud memang dikenal angker. Bahkan, tak banyak jalan masuk menuju kawasan sungai. Maka itu, masyarakat heran. Bagaimana caranya, bule cantik yang masih kerabat dari artis Darius Sinathrya itu sampai di dasar sungai. “Di sepanjang gang ini, jalan menuju sungai cuma satu. Biasa dilalui para penggali paras,” jelasnya. Penggali paras ini pun selalu bekerja setiap hari, pagi hingga sore. “Jalannya cukup sempit dan terjal. Kalau orang asing, gak mungkin tahu jalan ini,” tegasnya. Terjalnya jalan, dijelaskan karena dikelilingi semak belukar. “Panjangnya ada sekitar 70 meter, naik turun,” terangnya.

Wayan Patna dan masyarakat sekitar meyakini bule perempuan tersebut mengalami kejadian niskala. “Dulu pernah ada dua pekerja penggali padas yang meninggal tertimbun longsor. Dan tempat ditemukannya bule itu masih sekitaran lokasi longsor yang dulu,” terangnya. Namun Wayan Patna tak berani banyak komentar, pihaknya hanya menyarankan agar lebih hati-hati jika beraktivitas di aliran sungai Wos.

Mistisnya penemuan jenazah bule ini juga dirasakan langsung oleh Kapolsek Ubud, Kompol Made Raka Sugita. “Entah apa yang dicari oleh korban ke leke-leke (semak belukar, red) itu, semua pada heran. Kita saja yang terjun melakukan pencarian dan evakuasi merasa ngeri sekali disana,” ungkapnya.

Medan yang cukup terjal, membuat jajaran Polsek Ubud dibantu BPBD Kabupaten Gianyar dan masyarakat sekitar melakukan evakuasi selama 4 jam lebih. “Dari jam 7 jenazah ditemukan, sampai jam 11 baru bisa dievakuasi ke atas. Berat banget medannya, jaraknya sekitar 70 meter,” terangnya.

Dijelaskan Kompol Raka, penemuan jenazah korban berawal dari kepanikan pihak hotel saat mencari-cari korban. Seharusnya, korban sudah check out hotel Jumat (9/2) jam 12 siang. Tapi saat dicek ternyata pintu kamarnya nomor 502 masih terkunci. Sejumlah karyawan hotel pun berusaha melakukan pencarian. Namun usaha pencarian tidak membuahkan hasil. Keesokan harinya, Sabtu (10/2), Darius pun menghubungi pihak hotel. Katanya, korban yang sudah ditunggu di Jakarta tak jua kembali. Ponsel korban sempat dihubungi namun tidak tersambung, sehingga Darius menghubungi Hotel Ulun Ubud.

Kabar hilangnya korban pun mulai membuat semua pihak panik. Sebab barang-barang korban masih berada di hotel. Bahkan saat dilakukan pengecekan pada CCTV hotel, batang hidung korban tak terlihat sama sekali. Padahal, tercatat menginap selama 3 hari. Atas informasi hilangnya korban, Darius pun datang ke Bali untuk mencari korban. Termasuk melaporkan kejadian ini ke Polsek Ubud.

Polisi yang menerima laporan, ikut melakukan pencarian. Hingga sekitar pukul 16.00 WITA, ada informasi dari warga sekitar yang melihat sosok mayat di sungai Wos. Mayat berbusana coklat tipis, dengan kulit putih itu diyakini orang asing. Setelah dicek, ternyata mayat tersebut adalah korban Brunett.

Kapolsek Ubud, Kompol Raka menduga korban sempat terpleset sebelum akhirnya terbawa arus dan nyangkut. “Ada keterangan dari beberapa karyawan, berdasarkan informasi dari keluarga bahwa korban termasuk orang yang linglung. Saat dihotel pun, menurut saksi, korban sering melamun,” terang Kapolsek Ubud.

Kompol Raka pun membenarkan bahwa korban masih kerabat Darius Sinatrhya. “Darius punya keluarga, dia nunggui saat evakuasi. Katanya keluarga dari istrinya Donna Agnesia,” jelasnya. Setelah berhasil dievakuasi, jenazah korban pun langsung dikirim ke Forensik RSUP Sanglah Denpasar. “Jenazah masih dititip di RS Sanglah. Masih dibicarakan sama keluarga dengan konsulatnya,” terang Kapolsek Ubud. gus/ari


Komentar

Berita Terbaru

\