PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Derita Sesak Nafas Men Dutini Nekat Gantung Diri

Kamis, 30 November 2017

00:00 WITA

Tabanan

2984 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suara dewata

Tabanan, suaradewata.com – Ni Wayan Sangki, 68, alias Men Dutini warga Banjar Belimbing, Desa Belimbing, Kecamatan Pupuan, Tabanan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Ia ditemukan dalam posisi tergantung pada pohon durian yang ada dikebun miliknya, Kamis sore (30/11/2017). 

Berdasarkan informasi dilapangan, peristiwa itu bermula ketika sekitar pukul 16.00 saksi Ni Ketut Racem, 75, pergi ke kebun miliknya untuk mencari daun kepala kering. Kebetulan lokasi kebun miliknya bersebelahan dengan lokasi kebun korban. 

Kemudian saksi tidak sengaja menoleh ke arah barat, dan melihat korban nampak seperti bersandar pada cabang pohon durian yang ada di kebun korban. Namun setelah diamati, ternyata korban dalam posisi tergantung pada cabang durian setinggi 3 meter dan sudah dalam keadaan meninggal dunia. Saksi selanjutnya berlari untuk memberitahu warga sekitar dan melapor ke Polsek Pupuan. 

Kapolsek Pupuan, AKP IB Mahendra membenarkan perihal peristiwa tersebut. Dirinya mengatakan bahwa korban didapati tergantung menggunakan selendang batik berwarna merah kecokelatan. “Dari pemeriksaan luar oleh tim medis tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban,” ujarnya. 

AKP Mahendra menambahkan, menurut anak korban, I Nengah Suastawa, 44, korban memang menderita sakit sesak nafas dan sering mengeluh. Korban juga sudah meninggalkan rumah sejak hari Rabu tanggal 29 Nopember 2017 lalu sekitar pukul jam 15.00. “Dan menurut anak korban, keluarga tidak curiga atas kepergian korban karena dikira pergi kerumah anaknya yang menikah di Kerambitan, sampai akhirnya korban ditemukan gantung diri,” tandasnya. 

Keluarga korban pun mengikhlaskan kepergian korban dan menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah. ayu/ari


Komentar

Berita Terbaru

\