Koster Meminta Birokrasi Penyaluran Logistik Dipangkas
Rabu, 29 November 2017
00:00 WITA
Karangasem
3301 Pengunjung
istimewa
Turun ke Posko Pengungsian, Data Kebutuhan Mendesak
Karangasem, suaradewata- Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali Dr.Ir. Wayan Koster, MM mendesak birokrasi penyaluran logistik dari pemerintah kepada warga pengungsi terdampak letusan Gunung Agung dipermudah. Pasalnya, saat mengunjungi sejumlah posko pengungsian di Kecamatan Manggis, Karangasem, Selasa (28/11) Anggota Komisi X DPR RI ini menemukan fakta, pengungsi kesulitan mendapatkan bantuan logistik dari posko induk, lantaran harus melalui birokrasi yang cukup panjang.
Koster turun didampingi Ketua DPRD Bali Adi Wiryatama serta Ketua Tim Gotong Royong Peduli Warga Terdampak Letusan Gunung Agung Dengan Pola Semesta Berencana IG Budiarta bersama jajaran Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karangasem. Ada 4 lokasi pengungsian di tiga desa yang ditinjau. Yaitu, di Desa Pesedahan, Desa Ngis dan Desa Selumbung, ketiganya di Kecamatan Manggis. Kehadiran Koster mendapat sambutan antusias dari warga pengungsi, perbekel dan aparat desa setempat. Perbekel Pesedahan Wayan Astawa mengungkapkan, jumlah pengungsi di desanya mencapai 317 jiwa, yang ditempatkan di dua lokasi yaitu, Balai Banjar Kanginan dan Balai Banjar Kauhan.
Dari pengakuan Budiartha diketahui, sampi saat ini belum ada logistik bantuan pemerintah yang diterima. Untuk memenuhi kebutuhan pengungsi bantuan datang dari warga sekitar dan donatur. “Kita sudah meminta bantuan logistik ke posko induk tapi sampai saat ini belum pernah datang. Persyaratan mendapatkan bantuan logistik cukup menyulitkan, salah satunya harus mendapat persetujuan camat,”ungkapnya. Hal senada juga disampaikan Perbekel Ngis Made Parwata. Pihaknya juga belum mendapat bantuan logistik dari pemerintah untuk 148 pengungsi di desanya. Sementara itu di Desa Selumbung ada 150 pengungsi.
Pada kesempatan tersebut Koster mengungkapkan, tujuan kunjungan untuk mendata kebutuhan mendasar dan mendesak yang memang sangat dibutuhkan oleh pengungsi, yang tidak bisa dipenuhi atau disediakan oleh pemerintah.
“Kita data kebutuhan mendesak yang diperlukan oleh pengungsi, yang belum bisa dipenuhi oleh pemerintah,”ujar Koster. Dari hasil pendataan, diketahui kebutuhan yang diperlukan oleh pengungsi diataranya, matras untuk alas tidur, air siap minum, terpal, kebutuhan bayi, fasilitas kesehatan, sayuran untuk lauk pauk, serta bahan bakar seperti gas dan penanganan pendidikan untuk anak-anak pengungsi. Setelah mengetahui kebutuhan mendasar pengungsi, Tim Gotong Royong Peduli Warga Terdampak Letusan Gunung Agung Dengan Pola Semesta Berencana akan segera menyalurkan bantuan kesejumlah lokasi pengungsian. Dalam menghimpun bantuan, Tim Gotong Royong akan melibatkan partisipasi masyarakat dan para donatur. Koster bersama rombong juga sempat mengunjungi Posko Induk Tanah Ampo dan berkoordinasi dengan Dansatgas yang juga Komandan Kodim 1623 Karangasem Letkol. Inf Benny Rahardian. Koster berharap agar berokrasi penyaluran bantuan ke pengungsi bisa dipermudah, karena dari pemantauan di posko-posko pengungsian banyak yang mengeluhkan penyaluran lambannya penyaluran logistik dari posko induk. “Kita meminta birokrasi penyaluran bantuan dari pemerintah dipangkas, karena kondisi dilapangan pengungsi banyak kekurangan logistik,”pungkasnya. rls/ari
Komentar