Anggaran Pakaian Setengah Miliar Jadi Perhatian Dewan
Jumat, 24 November 2017
00:00 WITA
Gianyar
3062 Pengunjung
suara dewata
Gianyar, suaradewata.com – Tahun 2018 mendatang pemerintah kabupaten Gianyar akan menggelontor anggaran pakaian bagi bupati, wakil bupati hingga pegawai. Anggaran yang disediakan mencapai setengah miliar, tepatnya Rp 692 juta. Anggaran pakaian sebesar itu menjadi perhatian wakil rakyat yang duduk di kursi DPRD Gianyar.
Sekretaris Fraksi Gerindra, Ida Bagus Nyoman Rai menilai, peruntukkan dana pakaian tersebut tidak rasional. “Dana itu terlalu besar. Kami minta eksekutif mengkaji kembali,” desak dewan yang akrab disapa Gus Rai, Kamis (23/11). Dewan menuding, anggaran sebesar itu untuk pakaian bupati dan wakilnya saja yang akan mengakhiri jabatan pada Februari 2018 mendatang.
“Bupati dan wakilnya tugasnya berakhir Februari 2018, dengan dana sebesar itu sayang dibuang,” ujarnya. Disamping bupati dan wakilnya akan pensiun, Gus Rai yang merupakan pensiunan birokrat itu menilai baju yang diperlukan kepala daerah tidak banyak dan semestinya tidak mahal.
Dia pun berharap, dana sebesar itu bisa dialihkan untuk keperluan yang lebih penting dan mendesak. Diantaranya untuk membangun jalan atau sarana umum lainnya. “Ada beberapa ruas jalan yang perlu mendapat penanganan, lebih baik dialihkan ke sana. Contohnya seperti di Sayan, Ubud,” pintanya.
Anggaran pakaian itu juga dinilai meningkat drastis dari tahun sebelumnya. “Ini lebih besar dari tahun lalu. Jumlahnya saya tidak hafal, tapi jelas meningkat dari tahun sebelumnya,” tandasnya.
Plt. Sekda Gianyar, Wisnu Wijaya saat dikonfirmasi mengaku ada salah pemahaman yang terjadi. “Dana itu (Rp 692 juta, red) bentuknya masih gelondongan, tidak semuanya untuk bupati sama wakil bupati,” tegas Wisnu Wijaya. Dia mengaku, bupati dan wakilnya hanya mendapat anggaran baju sebesar Rp 100 juta. “Jadi masing-masing baik bupati dan wakilnya Rp 50 juta,” jelasnya.
Baik bupati dan wakilnya masing-masing memperoleh full dress, baju kerja, baju rapat dan lainnya. “Kalau untuk bupati dan wakilnya dianggarkan kain hingga penjahit,” ungkapnya. Anggaran Rp 100 juta itu pun berlaku selama satu tahun.
Sisanya, sebesar Rp 592 juta, diperuntukkan untuk pakaian pegawai di lingkungan Pemkab Gianyar. “Sisanya untuk baju pegawai, termasuk baju kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah, red). Sudah lama pegawai tidak dapat baju, tapi bentuk yang diberikan kain, nanti pegawai jahit sendiri,” ungkapnya.
Jadi Wisnu Wijaya menampik jika bupati dan wakil bupati membeli baju dengan harga mencapai setengah miliar lebih. “Jangan baju segitu, beli mobil baru saja pak bupati tidak mau,” akunya.
Untuk menjawab kesalahpamahan di kalangan DPRD tersebut, pihaknya berjanji akan menjelaskan hal itu kepada DPRD Gianyar Jumat ini (24/11). “Kami akan jelaskan itu saat rapat gabungan bersama dewan,” tukasnya. gus/ari
Komentar