PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Lomba Barong Bangkung Karang Taruna Eka Genta Dharma Bhakti

Minggu, 29 Oktober 2017

00:00 WITA

Tabanan

3693 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Tabanan, suaradewata.com – Barong Bangkung sudah merupakan sebuah Tradisi dalam kehidupan masyarakat Bali, khususnya di Tabanan. Dalam rangka melestarikan tradisi tersebut, Barong Bangkung dikreasi dan dikemas menjadi sebuah ajang Lomba oleh Pemuda Tabanan, yakni Karang Taruna Eka Genta Dharma Bhakti, Desa Dajan Peken, Tabanan. Yang diselenggarakan di Lapangan Wagimin, Jambe, Dajan Peken, Tabanan, Sabtu (28/10), kemarin.

Lomba tersebut berhasil menjaring puluhan Sekaa Barong Bangkung untuk ikut berpartisipasi. Dalam ajang ini diikuti 21 Sekaa Barong Bangkung. Kesemuanya tersebut merupakan sekaa Barong Bangkong terbaik serta terpilih yang ada di Kabupaten Tabanan.

Sebagai catatan, Lomba bertajuk Barong Bangkung Mesesolah se-Kabupaten Tabanan Tahun 2017 ini digelar dalam rangka memperingati HUT Karang Taruna Eka Genta Dharma Bhakti yang ke-31, tahun 2017. Dengan harapan bisa memicu semangat seniman muda agar terus berkarya serta memberikan sebuah hiburan, khususnya bagi anak-anak di Kabupaten Tabanan.

Sudah tentu kegiatan seperti ini mendapat apresiasi dari Pemerintah, apalagi ini merupakan cerminan pelestarian budaya bangsa, khusunya budaya Bali. Apresiasi tersebut dibuktikan melalui kehadiran orang nomer dua di Tabanan I Komang Gede Sanjaya, sekaligus membuka pagelaran Lomba Barong Bangkong Mesesolah se-Kabupaten Tabanan, ditandai dengan pemukulan Gong serta Pemotongan Tumpeng sebagai bentuk syukur tanda hari jadi Karang Taruna milik Desa Dajan Peken tersebut.

Pada kesempatan tersebut turut hadir, Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Tabanan I G.N. Supanji, Camat Tabanan, serta Perbekel dan Tokoh Masyarakat setempat.

“Tepuk tangan dulu kepada seluruh Sekaa Barong Bangkung, yang telah hadir dan bersedia kepanasan untuk mengikuti lomba ini”, Ucap Wabup yang akrab disapa Pak Komang Sanjaya ini dalam sambutan singkatnya siang kemarin.

Dalam sambutannya tersebut pula Pak Komang Sanjaya mengatakan bahwa dulu di Tabanan, tepatnya pada 15 tahun yang lalu, Barong Bangkung tidak sebanyak seperti saat ini. Dirinya merasa miris dengan keadaan tersebut, sehingga berdiskusi dengan Tokoh seni dan budaya setempat untuk upaya, agar bisa membangkitkan geliat Barong Bangkung di Tabanan.

“Dulu, 15 tahun yang lalu, Barong Bangkung tidak ada sebanyak ini di Tabanan. Saya terketuk melihat kondisi tersebut, sehingga Saya melakukan diskusi dengan tokoh seni dan budaya di Tabanan dengan tujuan agar Barong Bangkung itu tetap lestari. Astungkara, sekarang Barong Bangkung berkembang diseluruh pelosok Tabanan dan menjadi kegemaran anak-anak di Tabanan”, pungkas Sanjaya.

Saat itu Sanjaya juga mengungkapkan bahwa kehadiran Barong Bangkong tidak terlepas dari peran dua Pura besar di Tabanan, yakni Pura Natar Sari, Apuan, dan Pura Pucak Padang Dawa. Kedua Pura tersebutlah yang mempengaruhi perkembangan Barong Bangkung hingga dikenal sampai saat sekarang, pungkasnya.

“Dulu, katanya hampir semua binatang yang ada di alam raya ini ada bentuk barongnya, ada Barong Macan, Beruang, Gajah, dan lain-lain. Saya harap, selain Barong Bangkung, adik-adik sekalian bisa mengembangkan lagi barong-barong yang lain, seperti barong macan, beruang dan lainnya, seperti dahulu”, pintanya.

Meskipun begitu, dikatakannya juga bahwa ini sudah merupakan suatu kebanggaan. Memberi kesempatan kepada para seniman untuk mendapatkan ruang gerak di dalam mengembangkan kesenian tradisional Kabupaten Tabanan. Serta memberi hiburan kepada masyarakat, terutama anak-anak setempat.

“Lihat, banyak sekali anak-anak menonton Lomba ini meski dibawah teriknya matahari”, ucap Sanjaya sambil menunjuk ke kerumunan anak-anak yang serius menonton kegemarannya.

Di akhir sambutannya, sekali lagi Wabup Sanjaya memberikan apresiasinya kepada Karang Taruna Eka Genta Dharma Bhakti dan mengucapkan  terima-kasih yang sebesar-besarnya karena telah turut serta membantu Pemerintah di dalam menjaga tradisi, adat dan budaya adiluhung Tabanan.

“Pemuda sebagai generasi penerus. Sebagai tulang punggung Bangsa. Teruslah berkarya, tetaplah bangkit. Tunjukkan jati diri orang Tabanan. Buktikan kalian mampu menjadi tulang punggung Tabanan kedepannya”, tutup Sanjaya. rls/ari


Komentar

Berita Terbaru

\