PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Stok Telur Ayam di Posko Nyaris Habis, Kebutuhan Nutrisi Pengungsi Terancam

Senin, 02 Oktober 2017

00:00 WITA

Karangasem

3251 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Karangasem, suaradewata.com - Sampai saat ini jumlah pengungsi yang menempati posko-posko pengungsian di 419 titik pengungsian yang tersebar di sejumlah Kabupaten di Bali masih tinggi, kendati Gubernur Bali, Made Mangku Pastika sudah menyarankan agar pengungsi yang berasal dari daerah zona aman untuk pulang ke kampung mereka masing-masing. 

Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh BNPB, sampai saat ini jumlah pengungsi mencapai 139.945 jiwa. Artinya kebutuhan logistik untuk para pengungsi tersebut sangat tinggi, sementara ini bantuan dari berbagai pihak terus berdatangan ke Posko Komando Darurat Tanah Ampo, Manggis. Hanya saja yang paling dibutuhkan pengungsi adalah bahan makanan untuk mencukupi kebutuhan gizi dan protein mereka seperti telor dan ikan asin. 

“Untuk stok beras, sampai hari ini masih ada sekitar 15 ton. Dua hari lalu kita sudah pasok sebanyak 7 ton ke beberapa Posko Pengungsi di beberapa kecamatan,” kata Kepala Logistik Posko Tanah Ampo, Ketut Subandi, Senin (2/10/2017). Diakuinya beberapa kebutuhan untuk kecukupan protein para pengungsi sudah mulai menipis seperti stok telur ayam buras di Posko Komandu sudah nyaris habis. Padahal telur ini menjadi lauk utama untuk para pengungsi dimana setiap pengungsi membutuhkan porsi 1,5 butir telur perhari. 

Menurut Subandi, selain telur sebenarnya ikan asin sangat ideal untuk memenuhi kebutuhan gizi pengungsi dan bisa bertahan cukup lama kalau disimpan. “Ikan asin selain memiliki kandungan protein yang tinggi, juga awet. Sedangkan untuk sayur-sayuran, relatif tidak ada masalah,” sebutnya. Selain beras bahan makanan yang stoknya masih mencukupi kata dia adalah mie instan, sedangkan untuk Cadangan Beras Pemerintah (CPP) masih aman untuk kebutuhan dua bulan ke depan. nov/ari


Komentar

Berita Terbaru

\