Duh, Hanya Karena HP Rusak, Pemuda Asal Kintamani Ini Nekat Gantung Diri
Minggu, 01 Oktober 2017
00:00 WITA
Bangli
3644 Pengunjung
suaradewata
Bangli, suaradewata.com – Diduga hanya karena persoalan sepele, seoarang pemuda dengan alamat banjar Taksu, Desa Batur Selatan, Kintamani, Bangli nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban I Made Sugiarta (25) diketahui nekat gantung diri disebuah pohon nangka ditegalan miik Jro Munggu sekiatar 25 meter sebelah utara Pura Tampurhyang desa Songan, hanya karena dilarang memperbaiki HP-nya yang rusak oleh kakaknya, Sabtu (30/09/2017). Saat itu, korban ditemukan sudah meninggal gantung diri sekitar pukul 18.30 wita. Kejadian tersebut, kontan saja menggegerkan warga dan selanjutnya melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Kintamani.
Kanit Rekrim Polsek Kintamani AKP. Dewa Gede Oka seijin Kapolsek Kompol. Putu Gunawan saat dikonfirmasi Minggu (01/10/2017), membenarkan adanya laporkan tersebut. Disampaikan, dari hasil olah TKP dan keterangan saksi-saksi, salah satunya kakak kandung korban, Ni Wayan Ariastini (26), menerangkan seminggu sebelum kejadian saksi memberikan sebuah HP Iphone kepada korban.
Selanjutnya, pada Sabtu tanggal 30 September 2017 sekira pukul 17.00 Wita korban yang berprofesi sebagai guide tidak tetap ini, menelepon saksi memberitahu bahwa HP yang diberikan oleh saksi telah rusak dan akan diperbaiki. “Saat itu, saksi melarang korban memperbaikinya sehingga sempat terjadi cekcok antar kakak adik,” jelas Dewa Oka didampingi Kasubag Humas Polres Bangli, AKP. Sulhadi. Setelah itu, berselang sekitar 20 menit, korban justru kembali menelepon saksi dan memberitahukan akan bunuh diri. Lantaran panik dengan ancaman tersebut, saksi pun lansung menelepon keluarganya di Toya Bungkah dan memberitau kejadian tersebut.
Seketika itu, pihak keluarga langsung berupaya mencari korban. Hingga akhirnya, sekira pukul 18.30 wita, korban ditemukan telah meninggal dengan kondisi tergantung di pohon nangka. “Dari hasil olah TKP, identifikasi, pemeriksaan medis dan keterangan para saksi disimpulkan bahwa korban meninggal dunia murni akibat bunuh diri dengan cara gantung diri,” ungkap AKP. Dewa Gede Oka.
Disampaikan juga, sesuai pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan pada tubuh korban. “Motif korban bunuh diri, sesuai keterangan saksi-saksi kemungkinan korban kecewa /sakit hati akibat cekcok dengan kakak kandungnya karena permasalahan HP-nya yang rusak,” tegasnya. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga disampaikan pula telah menerima kematian korban dan menganggapnya sebagai musibah. “Keluarga korban juga menolak dilakukan otopsi mayat untuk mencari sebab pasti kematian korban dan telah menganggap peristiwa tersebut sebagai musibah,” pungkasnya.ard/aga
Komentar