Sambut Tahun Baru Lestarikan Warisan Tradisional
Kamis, 21 September 2017
00:00 WITA
Jembrana
3162 Pengunjung
suaradewata.com
Jembrana, suaradewata.com - Umat Islam diseluruh dunia merayakan penyambutan tahun baru 1439 Hijriyah. Bahkan dalam penyambutannya tersebut dilakukan dengan berbagai kegiatan yang unik. Seperti yang dilakukan umat muslim di Kelurahan Loloan Timur, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana dalam penyambutannya dengan bermain cikar-cikaran diiringi dengan pawai obor dan diramaikan juga dengan musik drum band serta hadrah pada Rabu (20/9) malam.
Permainan tradisional cikar-cikaran yang pernah ada di Kelurahan Loloan yang terbuat dari bambu ini, bebarpa tahun belakangan ini memang sudah menghilang. Namun saat penyambutan tahun baru kali ini tradisi cikar-cikaran ini kembali muncul saat pelaksanaan pawai obor dengan rute di perempatan Loloan Timur berputar ke Loloan Barat dan berakhir kembali ke Loloan Timur. “Tradisi cikar-cikaran ini memang dulu meruapakan permaianan tradisional yang sangat disenangi. Karena lama tidak muncul lagi maka perlu dilestarikan lagi. Bahkan saat ini pesertanya yang rata-rata anak-anak mencapai ratusan yang membawa mainan tradisional cikar-cikaran ini,” Kata Muztahidin Kepala Lingkungan Loloan Timur.
Dengan banyaknya peserta pawai obor membawa cikar-cikaran membuat Ketua Panitia yakni Irwan Hidayat kaget. Bahkan ia mengaku tidak menyangka peserta pawai serangkaian penyambutan tahun baru hijriah ini yang membawa permainan cikar-cikaran ini mencapai 400 orang. “Saya keget tadi peserta pawai yang mebawa cikar-cikaran ini banyak sekali. Mainan cikar-cikar ada yang dibuat sendiri dan ada juga yang membeli di perajinnya,” kata Irwan Hidayat Ketua Panitia pwai serangkaian penyambutan tahun baru HijriYah.
Sementara, H.Musadat Johar salah seorang tokoh masyarakat di Loloan Timur mengatakan, permainan cikar-cikaran ini dulunya sangat digemari anak-anak di Loloan. Namun saat ini sudah ditinggalkan bahkan anak-anak jaman sekarang banyak yang tidak mengenalnya. “Mainan cikar-cikaran ini masih ada terlihat sekitar akhir tahun 70-an dan di tahun 80-an sudah mulai jarang hingga sampai sekarang tidak ada lagi. Perlunya mainan cikar-cikaran ini dimunculkan lagi untuk mengingatkan jika jaman dulu permainan ini sangat menyenangkan,” jelasnya. dep/ari
Komentar