Temu Wirasa Temukan Angka Kemiskinan Menurun
Jumat, 28 Juli 2017
00:00 WITA
Klungkung
3299 Pengunjung
suaradewata.com
Klungkung, suaradewata.com- Program temu wirasa Pemerintah Kabupaten Klungkung kembali berlanjut. Dipimpin Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta dan didampingi Wakil bupati Made Kasta, Temu Wirasa ke IV ini mengambil lokasi di Balai Desa Tangkas, Klungkung , Jumat (28/7/2017). Turut hadir seluruh Kepala Perangkat Daerah (KPD) dan komponen masyarakat sekecamatan Klungkung.
Pada Temu Wirasa yang dipandu Asisten Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan ,Ketut Suayadnya, diawali dengan pemaparkan capaian dari program – program yang terkait dengan Gema Santi. Baik dibidang Pendidikan, Sosial, Pertanian, dan Infrastruktur, yang sudah terlaksana maupun yang sedang dalam tahap pengkajian. Serta pemaparan berbagai prestasi yang telah diraih Pemkab Klungkung baik ditingkat provinsi bali maupun Nasional.
Namun ada sesuatu yang berbeda pada Temu Wirasa ke IV ini, dimana Bupati Nyoman Suwirta sempat meneteskan air mata ketika memaparkan upaya kerasnya dalam memerangi kemiskinan. Sontak temu wirasa terhenti dan suasana menjadi hening sejenak ketika Bupati Suwirta harus mengusap air matanya dan dengan nada suara terbata bata berusaha melanjutkan pemaparannya.
Menurut Bupati Suwirta, ditengah ketulusannya mengabdi untuk membangun Klungkung, dirinya menghadapi berbagai hambatan, kendala dan bahkan tanggapan miring. Dirinya merasakan haru dan terenyuh karena sulitnya menurunkan angka kemiskinan, padahal sudah banyak bantuan baik dari pemerintah pusat maupun daerah yang telah digelontorkan. Warga miskin merasa nyaman menjadi warga miskin akibat bantuan yang diterimanya. Padahal warga miskin ini memiliki fisik dan kemampuan jika ingin keluar dari garis kemiskinan. Selain itu data yang selama ini dipakai patokan tidak valid atau tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Untuk itu melalui temu wirasa ini, Bupati Suwirta perintahkan perbekel untuk melakukan pendataan secara baik dan lanjut melakukan koordinasi ke dinas terkait lalu melaporkan kepada dirinya.
Uang hasil pembangunan di Klungkung juga banyak yang lari keluar, hal ini diakibatkan pemenang tender proyek di Klungkung banyak berasal dari kontraktor luar klungkung dan bahkan bahan bahan proyek juga dibawa dari luar daerah. Untuk itu dirinya mendorong orang orang klungkung yang memiliki modal untuk ikut tender dan membangun Klungkung, sehingga peredaran uang pembangunan dapat dirasakan masyarakat Klungkung sendiri.
Dalam temu wirasa ini juga diungkapkan sejumlah persoalan oleh para peserta yang hadir. Seperti dibidang pendidikan yang diutarakan Nyoman Budaya yang juga Kepala Sekolah di SDN 1 Kamasan. Dirinya mengharapkan diberikan bantuan tenaga pengelola perpustakaan serta pelatihan tata cara mengelola perpustakaan. Nyoman Budaya sebagai perwakilan dari sejumlah sekolah di kecamatan klungkung ini melaporkan sejumlah sekolah tidak memiliki tenaga pengelola perpustakaan, padahal sekolah telah dilengkapi gedung perpustakaan. Sementara itu Kepsek SMPN 2 Semarapura IB Made Astawa berharap bantuan pembangunan 8 ruang sekolah baru dan bimbingan teknis pengelolaan koperasi sekolah mengingat akan dikembangkannya koperasi di sekolahnya.
Sementara itu Made Helna Maini seorang penyuluh Bahasa Bali , keluhkan minimnya minat warga untuk mengikuti pelatihan bahasa bali. Dirinya berharap Pemkab dan Perangkat Desa Adat dan Dinas bisa mendorong warga utamanya yang berstatus pelajar untuk hadir dalam kelompok belajar yang di gelarnya.
Made budiana, salah seorang warga kota samarapura yang turut hadir menyoroti pemasangan ekobrick yang malah membuat taman berkesan kurang rapi, dirinya juga meminta pemerintah melakukan sosialisasi tempat pengololaan sampah dengan baik sehingga TPST dapat diterima dan dibangun di masing masing desa. Sedangkan dibidang kesehatan, Mangku Ketut Tresna berharap realisasi kepesertaan BPJS kesehatan para pemangku/pendeta.
Terkait permohonan tenaga pengelola perpustakaan, Bupati Suwirta akan diambil dari tenaga pengabdian yang belum berstatus kontrak untuk dididik menjadi tenaga pengelola perpustakaan. Sedangkan untuk bantuan pembentukan koperasi sekolah, nantinya akan dikirimkan dinas terkait untuk memberikan bimbingan teknis pengelolan sebuah koperasi. Untuk pendidikan pelatihan bahasa Bali, Bupati Suwirta instruksikan dinas pendidikan untuk berkoordinasi dengan para penyuluh bahasa Bali sehingga program pelatihan dapat berjalan.
Kepada Made Buadiana, Bupati Suwirta sampaikan terima kasih karena telah ikut memperhatikan perkembangan pembangunan dan penataan taman seputar kota Semarapura. Ide untuk memindahkan Ekobrick dari taman kota memang akan segera dilaksanakannya. Untuk pembangunan TPST dimasing masing desa, Bupati Suwirta berharap kerjasama seluruh komponen warga untuk menerima kehadiran TPST. TPST yang dikelola dengan baik tidak akan menimbulkan polusi dan pencemran lingkungan. Bahkan akan bernilai ekonomis. Kedepan bahkan akan dicoba dikembangkan sampah akan diolah menjadi energi listrik seperti yang sedang dikembangkan di Sekolah Tinggi Teknik Yayasan Pendidikan dan Kesejahteraan PLN (STT-PLN) Jakarta.jul/aga
Komentar