Bupati Eka Sembahyang Bersama di Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Betha
Jumat, 14 Juli 2017
00:00 WITA
Klungkung
4284 Pengunjung
istimewa
Klungkung, suaradewata.com – Komitmen Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti mendukung dan membantu proses pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bethara Mpu Ghana di Banjar Punduk Dawa, Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung terus diwujudkan.
Jumat kemarin (14/7), Bupati Eka menyempatkan diri melakukan persembahyangan di tempat suci semeton Pasek tersebut. Tidak hanya itu, Bupati Eka juga memantau langsung jalannya pembangunan pura yang sampai sejauh ini masih terus berlangsung.
Selain Bupati Eka, dalam kesempatan itu terlihat hadir juga Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama beserta rombongan. Sedangkan dari Pemkab Tabanan hadir juga Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Setda Kabupaten Tabanan I Gusti Ngurah Alit dan beberapa stafnya.
Kegiatan Bupati Eka di pura tersebut diawali dengan persembahyangan bersama di mandya mandala. Kemudian, disusul dengan persembahyangan di utama mandala yang posisinya berada pada ketinggian kurang lebih sepuluh meter.
Kehadiran Bupati Eka saat itu disambut keluarga besar semeton Pasek. Beberapa di antaranya Ketua Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi Provinsi Bali Wisnu Bawa Temaja, Ketua Panitia Pembangunan Pura I Gede Muliarsana, Ketua Dulang Mangap I Ketut Denia beserta ratusan orang anggotanya yang kebetulan saat itu sedang mengikuti upacara mejaya-mejaya.
Tidak ketinggalan juga puluhan sulinggih yang memimpin prosesi mejaya-jaya salah satu organisasi dari Mahagotra Pasek Sanak Sapta Rsi tersebut. Dalam kesempatan itu, Bupati Eka menegaskan komitmennya untuk tetap membantu proses pembangunan Pura Penataran Agung Catur Parahyangan Ratu Pasek Linggih Ida Bethara Mpu Ghana. Terlebih dirinya bersama ayahandanya yang juga Ketua DPRD Bali I Nyoman Adi Wiryatama berasal dari klan yang sama.
Terkait itu, Bupati Eka meminta kepada seluruh semeton Pasek untuk tetap menjaga tali persaudaraan dan soliditas. Terlebih saat ini, warga Pasek sedang membuat tempat suci besar. “Saya himbau agar tetap menjaga rasa gotong royong. Apa yang kita idamkan dan cita-citakan, seperti sekarang ini yakni membangun tempat suci, pasti akan terwujud bila kita saling gotong royong,” ujarnya.
Secara pribadi dirinya juga sudah siap untuk membantu pembangunan gedong simpen di areal pura tersebut. Bantuan pembangunan salah satu tempat suci yang nilainya diperkirakan mencapai Rp 385 juta itu akan segera direalisasikan.
“Sesegera mungkin akan direalisasikan. Di luar itu, Pak Adi (Nyoman Adi Wiryatama) juga akan ikut berusaha membantu di DPRD Bali dengan mengupayakan adanya BKK (Bantuan Khusus Kabupaten). Kalaupun tidak bisa BKK, akan diupayakan lewat hibah bansos DPRD Provinsi,” paparnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia Pembangunan Pura I Gede Muliarsana menjelaskan kegiatan yang telah terlaksana antara lain pembangunan empat pelinggih utama mandala dan pelinggih Ida Bethara Ghana di madya mandala. Ke depannya, kegiatan akan dilanjutkan dengan pembangunan meru tumpang lima dan tujuh, gedong simpen, dan gedong pepelik.hms/gin/aga
Komentar