Program KB, Sosialisasikan KB Lewat Seni Patung
Rabu, 12 Juli 2017
00:00 WITA
Buleleng
4521 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com - Pemkab Buleleng melalui Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Buleleng, terus menggalakan sosialisasi program Keluarga Berencana (KB) di Buleleng, untuk masyarakat bisa menanamkan konsep Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) pada keluarga-keluarga di seluruh Buleleng.
Untuk memantapkan program itu, Dinas P2KBP3A Buleleng meresmikan patung KB yang ada di Balai Penyuluhan KB Kecamatan Banjar, dengan 8 Fungsi Keluarga, diantaranya fungsi Agama, fungsi Sosial Budaya, fungsi Cinta Kasih, fungsi Perlindungan, fungsi Reproduksi, fungsi Sosialisasi dan Pendidikan, fungsi Ekonomi, fungsi Pembinaan Lingkungan.
Kepala Dinas P2KBP3A Buleleng, dr. Ni Made Sukarmini mengatakan, jumlah penduduk di Buleleng setiap tahunnya mengalami peningkatan signifikan. Untuk bisa menekan laju pertumbuhan penduduk ditengah tingginya nilai perekonomian agar berjalan seimbang, dilakukan melalui NKKBS yang menjadi salah satu slogan pemerintah.
"Kami terus melakukan sosialisasi ke masyarakat, guna menahan laju pertumbuhan penduduk. Memang sejak dini, murid-murid di sekolah diberikan pelajaran mengenai pengertian KB melalui PIK Remaja, yang bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat, sesuai dengan kekuatan ekonomi yang dimiliki oleh keluarga itu," ujar Sukarmini, Rabu (12/7/2017).
Selain dengan sosialisasi KB, lanjut dijelaskan Sukarmini, masih ada cara lain untuk mensosialisasikan program KB kepada masyarakat, terutama pada bidang seni. Salah satunya, melalui seni patung yang merupakan karya seni yang bisa dipakai sebagai media untuk dapat menyampaikan informasi KB, seperti yang dibuat oleh Balai Penyuluhan KB Kecamatan Banjar.
Sebab, dengan adanya patung itu, diharapkan pencanangan program KB, dengan 2 anak bisa terealisasikan oleh masyarakat, yang juga didukung melalui sosialisasi yang terus digalakan oleh Pemerintah. "Ini untuk menyeimbangkan jumlah penduduk dengan jumlah kebutuhan masyarakat," jelas Sukarmini.
Untuk itu diharapkan, agar perencanaan program KB ini benar-benar dilaksankan oleh masyarakat, untuk mencapai kesejahteraan hidup. "Bukan hal yang tidak mungkin terjadi. Pemerintah berharap, agar contoh ini bisa diterapkan masyarakat untuk merencanakan keluarga yang sejahtera," harap Sukarmini.rik/aga
Komentar