Miris, Tak Ingin Bebani Keluarga Karena Sakit, Kakek Ini Justru Nekat Gantung Diri
Selasa, 06 Juni 2017
00:00 WITA
Bangli
4559 Pengunjung
suaradewata.com
Bangli, suaradewata.com – Diduga karena penyakit komplikasi yang dideritanya tak kunjung sembuh, seoarang kakek asal Br/desa Bayung Cerik, Kintamani, nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban I Nyoman Rata (73), ditemukan tergantung di plafon dapurnya, Selasa (06/06/2017) dengan menggunakan selendang kain warna kuning. Tak ayal, aksi ulah pati korban membuat keluarga histeris. Kasus ini, kemudian dilaporkan ke Polsek Kintamani.
Kanit Reskrim Polsek Kintamani seijin Kapolsek Kompol. Putu Gunawan yang langsung turun ke lokasi, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kasus ulah pati tersebut. Disampaikan, sesuai keterangan saksi-saksi, kronologis kejadian bermula pada pukul 07.30 wita. Saat itu, saksi Ni Lompeh (70) yang merupakan istri korban, seperti biasa menyiapkan makan untuk korban yang dalam keadaan sakit. Setelah selesai mengurus korban, selanjutnya saksi pergi ke kebun dan korban ditinggalkan sendiri di dapur. Setelah itu, sekira pukul 10.30 wita saksi Ni Lompeh pulang dari kebun dan mendapati dapur tempat saksi bersama korban tidur dalam keadaan terkunci dari dalam. “Saksi Ni Lompeh saat itu, sempat menggedor-gedor pintu, namun tidak kunjung dibuka oleh korban,” ungkapnya.
Selanjutnya saksi memanggil cucunya, I Wayan Sanjaya (15) untuk membantu membuka pintu tersebut. Karena lama tak juga kunjung dibuka, cucunya berupaya melihat kondisi kakeknya dari jendela. Alangkah terkejutnya saksi, setelah melihat tubuh I Nyoman Rata sudah dalam keadaan tergantung dan tak bernyawa lagi. “Kedua saksi yang melihat korban dari jendela itu, langsung berteriak minta tolong kepada tetangganya,” bebernya.
Jenasah korban akhirnya diturunkan, setelah kedatangan personil Polsek Kintamani dibantu warga setempat. Dari hasil olah TKP, interogasi para saksi diketahui bahwa sejak 10 tahun terakhir, korban mengalami sakit komplikasi sehingga sering keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan dan opname. “Dalam kesehariannya korban tidak bisa beraktifitas tanpa dibantu oleh isterinya dan keluarganya sehingga korban sering mengeluh tidak enak membebani keluarganya,” sebut AKP. Dewa Oka.
Dikatakan, sebelum ditemukan meninggal gantung diri, korban sering menyampaikan kepada keluarganya bahwa dirinya sangat ingin meninggal karena tidak kuat dengan beban penderitaannya. “Hasil identifikasi dan pemeriksaan medis juga tidak ditemukan tanda - tanda kekerasan terkait kejahatan pada tubuh korban. Korban meninggal murni akibat bunuh diri dengan cara gantung diri dengan menggunakan selendang,” tegas Dewa Oka. Motifnya, kata dia, korban depresi karena sakit menahun yang dideritanya tidak kunjung sembuh. Atas kejadian tersebut, pihak keluarga juga telah menerima kasus tersebut sebagai musibah. “Pihak keluarga menolak dilakukan otopsi dan sudah meyakini korban meninggal murni akibat bunuh diri,” pungkasnya.ard/dev
Komentar