PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Postingan Kondisi Made Rendra Dari Netizen Gugah Perhatian Gubernur Pastika

Senin, 05 Juni 2017

00:00 WITA

Denpasar

3302 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Informasi terkait Bayi berumur 2 bulan  bernama Made Rendra putra kedua dari pasangan Ni Nengah Suparmi (27th) dan I Wayan Sutama (35th) asal Kubu-Karangasem, mengalami kelainan kulit yang diunggah oleh seorang netizen ke wall media sosial Gubernur Bali Made Mangku Pastika, menyita perhatian orang nomor satu di Bali tersebut yang secara khusus langsung mengutus perwakilan dari Tim Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali untuk menyampaikan batuan sementara serta meninjau kondisi yang bersangkutan ke tempat tinggalnya di sebuah rumah kos beralamat  di Br. Tameng Sukawati, Gianyar Senin (5/6/2017)

Saat tiba di lokasi, tim melihat kondisi Made Rendra yang sangat memprihatinkan. Bayi kelahiran 16 Maret 2017 di Puskesmas Kubu, Karangasem ini terlihat lemah di atas pangkuan ibunya, dimana kelainan kulit seperti sisik yang mengeras  diderita bayi tersebut sudah dialami sejak lahir.

Nengah Suparmi menuturkan bahwa saat mengandung anaknya dirinya tidak merasakan hal-hal yang mengganjal dan saat melahirkanpun Ia melakukan persalinan normal di Puskesmas Kubu, Karangasem. Namun, sehari setelah proses kelahiran tersebut Made Rendra mengalami pengerasan kulit dan terlihat seperti sisik dimana hal tersebut membuat suhu tubuh Rendra mengalami panas yang naik-turun dan bayi malang tersebut tidak bisa menutup mata secara normal disaat tidur.

“Saya tidak menyangka anak saya akan mengalami hal seperti ini, dokter sampai saat ini belum bisa memastika jenis penyakit atau kelainan yang diderita anak saya, namun dokter baru berasumsi jika tidak ada keturunan genetik berarti karena kekurangan hormon”, ujarnya. 

Ditambahkan, Wayan Sutama mengungkapkan bahwa dirinya sudah pernah mengajak anaknya berobat ke RSUP Sanglah, namun hasil yang diperoleh juga sama yaitu belum ada diagnosa yang jelas terkait jenis penyakit tersebut. Disamping itu, Ia juga mengakui bahwa dirinya yang sehari-hari bekerja sebagai pengerajin perak dengan pendapatan Rp. 2.000.000/bulan tidak mampu membawa anaknya untuk berobat yang lebih mahal, karena untuk biaya seharai-hari saja mereka sudah susah payah terlebih Ia harus membayar sewa tempat tinggal (kos) sebesar Rp. 450.000/bulan.

Ia berharap dengan keadaanya yang serba kekurangan, Pemerintah dapat membantu dirinya dalam pengobatan anaknya, agar Made Rendra dapat tumbuh dan berkembang seperti anak-anak normal lainnya. 

Perbekel Desa Sukawati Dewa Gede Dwi Putra, mengungkapkan bahwa Keluarga Wayan Sutama merupakan penduduk pendatang dari Karangasem. Namun Wayan Sutama belum melakukan perpanjangan Kartu Identitas Penduduk Musiman (KIPEM) dan tidak ada laporan ke aparat Desa terkait penyakit yang diderita oleh Made Rendra sehingga sampai saat ini pihaknya belum menindaklanjuti hal tersebut. “Setelah mengetahui ada penduduk pendatang kami menderita penyakit seperti ini, selanjutnya kami akan melakukan koordinasi dengan pihak terkait sehingga Made Rendra mendapatkan pertolongan terbaik”, pungkasnya.pur/aga


Komentar

Berita Terbaru

\