Paket Sudikerta Wajib Akomodir Kepentingan Beberapa Daerah Di Bali
Kamis, 01 Juni 2017
00:00 WITA
Buleleng
4455 Pengunjung
istimewa
Buleleng, suaradewata.com – Selain memperhatikan tingkat elaktabilitas, pasangan yang akan diusung Golkar sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) mendampingi Ketut Sudikerta dalam pesta demokrasi Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2018 harus memiliki akses ke beberapa daerah. Hal itu disampaikan langsung Korwil DPP Golkar untuk Bali – NTB, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra (Gus Adhi), melalui sambungan telepon selulernya, Kamis (1/6/2017).
“Jangan terburu-buru, ini ibarat orang pacaran kan tidak harus kenal sebulan lalu langsung kawin. Saya mengharapkan cawagub yang nanti bakal diusung dalam Pilgub Bali mendampingi Sudikerta harus punya akses yang mengakomodir kepentingan beberapa daerah di Bali,” ungkap Gus Adhi kepada suaradewata.com
Gus Adhi yang juga dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Ketua DPP Partai Golkar, Setya Novanto, ini mengaku ada barometer tertentu yang menjadi pertimbangan selain elaktabilitas calon. Yang selain harus sesuai dengan hasil survey elaktabilitas perorangan, juga akan dinilai berdasarkan hasil survey paket Cagub-Cawagub.
Bagaimana dengan peluang dari paket Kerta – Ayu?
Disodok pertanyaan tersebut, Gus Adhi yang merupakan salah satu senior SOKSI (Sentra Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia) mengaku keputusan tersebut merupakan kewenangan mutlak Sudikerta. Hal tersebut terkait dengan surat rekomendasi Sudikerta yang memberikan hak untuk mengusulkan tiga nama Cawagub yang nanti akan dibahas lebih lanjut di DPP Partai Golkar.
“Tapi intinya, ini tidak harus terburu-buru karena kita (Partai Golkar) mempunyai target kemenangan dalam Pilgub Bali 2018 nanti. Sehingga, semua keputusan betul-betul memiliki landasan kuat untuk menuju kea rah kemenangan Sudikerta sebagai Gubernur Bali di tahun 2018,” papar Gus Adhi menegaskan.
Lalu, kapan batas akhir penentuan Cawagub untuk mendapingi Sudikerta di Pilgub Bali?
Menurut Gus Adhi, penilaian dalam seleksi Cawagub tentunya mengacu pada syarat batasan waktu tahapan yang diatur oleh KPU. Sehingga, kapanpun bisa dilakukan dan segalanya tergantung kepada Sudikerta selaku pemegang rekomendasi dari DPP.
Namun Gus Adhi kembali menegaskan bahwa siapapun Cawagub yang nantinya mendapingi Sudikerta dalam Pilgub Bali 2018 harus betul-betul terseleksi. Dan salah satunya tentu mampu mengadopsi kepentingan sejumlah daerah di Bali.
Sebelumnya diberitakan, nama Ni Made Ayu Pastika sejak awal proses perebutan rekomendasi DPP Partai Golkar telah muncul ke permukaan. Sosok Ayu Pastika yang dikenal sebagai istri dari Gubernur Bali Made Mangku Pastika bukan hanya sekedar mendapat popularitas dari factor posisi sang suami.
Selain menjadi istri pemimpin Bali saat ini, Ayu Pastika juga dikenal sebagai Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali yang aktif terjun melakukan program PKK Provinsi Bali. 10 Program unggulan PKK Provinsi Bali dibawah kepemimpinan Ayu Pastika pun mengadopsi program Bali Mandara yang diunggulkan Gubernur Mangku Pastika.
Ayu Pastika yang menerima “Anugrah Bunda PAUD” tingkat Nasional tahun 2016 tersebut pun dikenal sebagai Ketua Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BK3S) Provinsi Bali. Selain kegiatan yang mendongkrak dunia pendidikan dan unit kegiatan masyarakat kecil di Bali yang berakselerasi dengan program Bali Mandara.
Perhatian Ayu Pastika dibidang kesehatan dan sosial pun terbukti pada salah satu kegiatan pribadinya sebagai Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Bali yang merupakan salah satu yayasan swadaya masyarakat dan didirikan oleh DR Mohammad Hatta.adi/dev
Komentar