PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Kerta-Ayu Menguat Di Pilgub Bali, Gredeg Harapkan Koalisi Merah Kuning

Kamis, 01 Juni 2017

00:00 WITA

Buleleng

5153 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

istimewa

Bulelengsuaradewata.com - Pasca rekomendasi Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar (PG) yang jatuh ke tangan Ketut Sudikerta sebagai calon Gubernur Bali dari partai Golkar, nama Ni Made Ayu Pastika tampak semakin menguat berpasangan sebagai Calon Wakil Gubernur dalam Pilgub Bali 2018. Pasalnya, rekomendasi yang diberikan DPP PG pun memberikan kewenangan bagi Sudikerta untuk menentukan siapa yang menjadi wakilnya.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bendahara DPP PG yang juga selaku Korwil Bali, Wayan Gredeg, terkait kewenangan Sudikerta dalam jumpa Pers-nya dengan awak media di Kabupaten Buleleng, Rabu (31/5/2017).

Selain itu, Gredeg yang awalnya intensif turun menggalang dukungan untuk bisa maju Pilgub Bali pun resmi pupus dan meminta seluruh kadernya menghormati keputusan DPP PG untuk Sudikerta.

Disodok nama calon wakil yang sudah dikantongi Golkar, Gredeg tidak mengelak bahwa nama Ayu Pastika tetap berpotensi masuk menjadi paket Sudikerta di Pilgub Bali nanti. Pasalnya, paket Sudikerta - Ayu Pastika (Kerta - Ayu) telah muncul sejak rekomendasi belum resmi dikantongi oleh politisi yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Bali.

Walaupun sebelumnya, sempat beredar kabar tentang Mangku Pastika tidak memberikan restu kepada sang istri untuk maju ke tarung Pilgub Bali sebagai Calon Wakil Gubernur. Kans menguatnya paket Kerta-Ayu pun bukan tak beralasan. Selain merupakan salah satu politisi srikandi asal Bali Utara, ikrar melanjutkan program Bali Mandara pun menjadi isyarat Ayu Pastika untuk turut ada dalam program tersebut.

Bahkan, Gredeg mengakui bahwa salah satu klasifikasi untuk menjadi Cawagub mendampingi Sudikerta ke depan tentunya harus orang yang bisa seiring menjalankan program-program Bali Mandara.

Namun, lanjut Gredeg, nama Ayu Pastika yang sejak awal digadang Sudikerta pun diakui Gredeg tetap harus melalui mekanisme survei yang dilakukan oleh DPP PG.

Lalu, menurut Gredeg seperti apa idealnya peta kemenangan Pilgub Bali?
Gredeg yang sempat menjadi Bupati Karangasem dua periode ini tampak memunculkan faksi baru. Faksi baru tersebut yakni Koalisi Merah - Kuning yang sempat disampaikannya kepada awak media.

"Sebetulnya kalau dilihat dari sisi stabilitas, politik ekonomi ini tidak bisa lepas dari politik ini (Koalisi Merah - Kuning). Kalau ini bisa berkoalisi Merah - Kuning, luar biasa ini dalam konteks penyatuan. Bali kan hanya dua ini yang dominan (Golkar dan PDIP) kalau kita lihat dari sisi peta. Dengan demikian, apapun bisa terjadi," pungkas Gredeg.

Selain telah tunduk dengan keputusan induk partainya, Gredeg pun menyebutkan bahwa Gede Sumarjaya Linggih yang namanya juga sempat muncul di bursa Pilgub Bali turut melakukan desakan. Dikatakan, desakan Sumarjaya Linggih kepada Sudikerta yakni harapan agar calon Wagub bisa lekas ditunjukan ke publik.adi/dev


Komentar

Berita Terbaru

\