Pengiriman Sembako dan Bahan Material Ke Nusa Penida Terganggu
Senin, 29 Mei 2017
00:00 WITA
Klungkung
3889 Pengunjung
suaradewata.com
Klungkung, suaradewata.com - Akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi sejumlah sampan tradisional pengangkut barang di pelabuhan Kusamba sulit merapat. Akibatnya pengiriman sembako dan bahan material ke pulau nusa penida dan lembongan menjadi terganggu.
Made Siantara salah satu buruh angkut di pelabuhan Monggalan, Kusamba Klungkung nampak terengah engah, Senin (29/05/2017) siang tadi. Beban berat yang dipikulnya terasa dua kali lipat beratnya ketika dihempas ombak pasang ketika membawa barang menuju badan Sampan. Bila kondisi cuaca normal, Made Siantara bersama belasan buruh lainnya menhabiskan waktu sekitar satu jam untuk memenuhi lambung sampan yang berisi muatan sekitar lima hingga delapan ton. Namun karena ombak yang begitu besar, Siantara membutuhkan waktu sekitar dua hingga dua setengah jam untuk mennuntaskan pekerjaanya. “Ongkosnya sama, tapi durasi pekerjaanya bertambah dua kali lipat,’’ keluh Made Siantara.
Sudah tiga hari belakangan ini ombak besar terjadi di pesisir pantai Kusamba. Bahkan ketinggian ombak bisa mencapi dua hingga tiga meter pada waktu siang hari, dan dimulai pada pukul sembilan pagi. Besarnya ombak membuat sampan tradisional yang hendak merapat ke bibir pelabuhan kesulitan untuk bersandar. Bahkan butuh belasan orang untuk menarik sampan supaya mampu merapat ke bibir pantai lalu dipasnag tali pengikat. Tidak sedikit pekerja yang terhempas ombak, ketika hendak mencoba menyandarkan perahu. Mereka butuh waktu agak lama untuk melawan ombak supaya sampan bisa merapat dan dianaiki muatan.
Pun demikian jika sampan berhasil di sandarkan, para buruh pengangkut berjibaku membawa barang kedalam sampan sampil melawan deburan ombak. Bahkan sesekali mereka terjatuh karena hempasan ombak hanya sekedar menyelamatkan barang maupun sembako yang hendak dikirim ke pulau Nusa Penida dan Lembongan.
Sementara pihak pengawas pelabuhan tiada henti menganjurkan nahkoda untuk mengurangi muatan eperti sekarang ini. Bahkan jika kondisi kurang memungkinkan petugas melarang untuk nahkoda untuk menyebrang guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan. “Saya selalu stand by di pelabuhan dan mengawasi muatan yang hendak diangkut,’’ terang Safrudin selaku pengawas pelabuhan tradisional Kusamba.jul/dev
Komentar