PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Terekam CCTV, "Bikul" Spesialis Pencuri Ayam Petelur Dibekuk

Minggu, 28 Mei 2017

00:00 WITA

Bangli

4918 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Banglisuaradewata.com –Keresahan para peternak ayam petelor di wilayah Kintamani dan Susut Bangli yang selama ini kerap kehilangan ayamnya, sedikit terobati setelah jajaran Polres Bangli berhasil membekuk tersangka kasus pencurian I Nyoman Bakal alias  Bikul (40). Pria asal Dusun/ Desa Ban , Karangasem ini ditangkap petugas yang sudah lama mengincarnya di Banjar Blungbungan , Desa Sibang  Gede , Kecamatan Abian Semal Badung , Sabtu (27/5/2017)  sekitar pukul 17.22 wita. Keberhasilan polisi menciduk tersangka yang bekerja buruh serabutan ini, tak terlepas dari hasil pendalamam rekaman CCTV.  Dimana saat Bikul beraksi disalah satu kandang milik salah seorang korban, kamera pengintai itu berhasil merekam wajahnya dengan jelas.

Tersangka saat ditemui awak media di Mapolres Bangli, Minggu (28/05/2017) mengakui semua perbuatannya. Disebutkan, aksi pencuriannya itu telah dilakukan beberapa kali dari bulan Mei 2017. Dalam setiap aksinya, Bikul mengaku berhasil mencuri sebanyak 20 ekor hingga 30 ekor ayam petelor. Totalnya hingga saat ini diperkirakan kurang lebih  600 ekor ayam yang berhasil dicurinya. “Ayam yang berhasil saya curi langsung saya jual ke pasar  yang ada diwilayah Undisan Tembuku ,” ungkapnya.

Pelaku juga mengakui, aksinya dilakukan  malam hari ketika suasana sepi. Dengan berbekal alat pencongkel, Bikul mengaku berhasil  masuk kedalam kandang. Ayam- ayam yang telah berhasil dicurinya itu kemudian diikat  kakinya di lokasi. "Untuk satu ikatan berisi 5 sampai 10 ekor ayam " ujarnya . Selanjutnya ayam tersebut dinaikan ke atas sepeda motor dan pelaku langsung kabur  dan membawa ayam curiannya ke pasar  untuk dijual. “Satu ekor ayam biasanya saya jual seharga Rp 27 ribu sampai Rp  30 ribu / ekor, tergantung besar kecilnya ayam,” bebernya.

Lantas uangnya dipakai apa? Dengan terus terang Bikul mengaku, uang hasil dari penjualan ayam curiannya sebagian untuk memenuhi dan membeli kebutuhan hidup serta sebagian lagi untuk foya-foya. “Sebagian uangnya saya pake untuk minum-minum disalah satu kafe di ke Ketewel,” akunya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bangli, AKP Deny Septiawan saat dikonfirmasi terpisah menyatakan , keberhasilan anggotanya mengungkap kasus ini, berawal dari adanya sejumlah laporan  peternak ayam petelor di kecamatan Kintamani dan Susut yang mengaku kehilangan ayamnya, tanggal 12 Mei 2017.

Mendapt laporan seperti itu, tim opsnal langsung melakukan pendalaman. Dari hasil penyelidikan petugas, kata perwira yang sempat bertugas di NTB ini, ditemukan  disalah satu kandang milik korban ternyata dilengkapi kamera pengawas.  “Setelah kita pelajari rekaman CCTV itu, petugas akhirnya mengetahui identitas pelaku.  Saat ini, pelaku dan barang bukti sudah kita amankan di Mako,” tegasnya.

Barang bukti yang diamankan, berupa 4 celana pendek dan 2 buah baju yang dibeli pelaku dari hasil curian serta satu unit sepeda motor vario yang digunakan untuk mencuri. “Dari hasil intograsi, pelaku beraksi tengah malam. Dengan berbekal alat pencongkel, pelaku  masuk ke dalam kandang setelah merusak jaring pembatas,” ungkapnya. Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat dengan pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\