PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Dipicu Persoalan Sepele, Wanita Ini Babak Belur Dihajar Pacarnya Sendiri

Jumat, 12 Mei 2017

00:00 WITA

Bangli

3559 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Banglisuaradewata.com – Perbuatan I Wayan Mudi Asyika (22) asal banjar Bantas, desa Songan, Kintamani ini benar-benar tidak patut ditiru. Pasalnya, hanya karena persoalan sepele akibat tidak jadi sembahyang bersama, pelaku justru nekat menganiaya pacarnya sendiri, Ni Made Siwi dengan cara menampar dan menendengnya. Akibat perbuatannya itu, korban mengalami luka memer sehingga melaporkan kasus tersebut ke Mapolsek Kintamani.

Sesuai informasi yang dihimpun, Jumat (12/5/2017), kejadian tersebut bermula pada hari Rabu (10/5) lalu sekitar pukul 19.00 Wita, pelaku berkomunikasi via telephon mengajak Siwi untuk sembahyangan bersama di Pura Hulundanu Songan. Ajakan tersebut, saat itu diiyakan oleh Siwi.

Hanya saja, setelah lama menunggu, kekasihnya itu justru tak kunjung datang. Tiba-tiba, sekitar pukul 20.00 Wita, pelaku justru menerima pesan via BBM dari kekasihnya, yang mengatakan bahwa dirinya telah selesai melakukan persembahyangan di Pura Ulundanu. Akibatnya, pelaku yang merasa dibohongi menjadi kesal dan langsung mencari korban.

Keduanya pun bertemu di parkiran Pura Hulundanu. Karena saking kesalnya, Mudi pun melepaskan amarahnya hingga terjadilah cekcok yang saat itu disaksikan oleh adik Siwi yang bernama Ni Nyoman Siratna (17). Lantaran emosi yang memuncak, Mudi pun langsung menampar wajah kekasihnya, bahkan sempat pula menendang pinggul korban. Tidak terima dengan perlakuan pacarnya, Siwi akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Kintamani.

Kapolsek Kintamani Kompol I Putu Gunawan didampingi Kanit Reskrim AKP. Dewa Gede Oka, saat dikonfirmasi membenarkan adanya laporan tindak penganiayaan tersebut. “Setelah dilakukan pemeriksaan saksi-saksi, kedua korban sepakat mediasi,” tegasnya. Dalam mediasi tersebut, juga melibatkan orang tua korban dan pelaku serta disaksikan kepala desa setempat. “Mediasinya baru saja selesai dilakukan. Hasilnya, kedua belah pihak sepakat berdamai dan oleh pihak keluarga, laporannya telah dicabut,” tegasnya. Selain itu, soal kelanjutan hubungan asmara keduanya, saat itu masing-masing pihak langsung menyatakan putus.ard/aga


Komentar

Berita Terbaru

\