PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Radius Pencarian Korban Tenggelam Diperluas.

Selasa, 09 Mei 2017

00:00 WITA

Klungkung

3542 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Klungkung, suaradewata.com- Pencarian korban tenggelam di hilir Tukad Unda persisnya di kubangan pasir Eks Galian C  Banjar Dukuh Desa Gelgel Klungkung masih berlangsung, Selasa (9/5/2017). Tubuh korban tenggelam Komang Budiasa (40) asal banjar Celagi Kamasan, nyaris lenyap ditelan pekatnya air dilokasi kejadian.

Informasi dihimpun dilapangan, kejadian berawal saat korban selamat yaitu Soleh (35) dan keponakannya Wahyu (10) tengah menyeberang usai memancing. Namun mendadak arus begitu kuat dan keduanya terseret. Saat itu korban Komang Budiasa yang juga berada areal kejadian berusaha menyelamatkan keduannya. Namun naas Budiasa tidak bisa melawan kuatnya arus dan tenggelam sementara kedua korban lainnya berhasil selamat. 

Menurut penuturan Koyig, salah satu warga, menerangkan jika kondisi kubangan bekas galian pasir di eks Galian C sering memakan korban. Pasalnya banyak kubangan yang merupakan aliran air Tukad Unda sangat berdekatan dengan muara laut. Kadang ketika air laut pasang otomatis air dikubangan juga akan ikut naik. Begitu air surut air akan kembali ditarik ke laut disitulah arus  akan sangat kuat. "kejadiannya kan pada saat petang, jadi air laut mulai pasang," terang Koyig warga asal Tangkas.

Koyig juga mengatakan jika lokasi tenggelamnya korban terbilang angker karena hampir setiap tahun ada saja korban tenggelam di areal ini. Terlebih lagi secara kasat mata permukaan air sangat tenang. Namun didalamnya terdapat kubangan yang dalamnya bisa mencapai 15 meter dan dipenuhi lumpur. "Kubangan itulah yang membuat arus menjadi semacam pusaran," ungkapnya. 

Sementara Putu Widiada, Kalak BPBD Klungkung menjelaskan jika medan sangat sulit. Terutama jarak pandang didalam air begitu dekat karena airnya sangat keruh. Hal ini yang mengakibatkan tim penyelam yang dikerahkan sangat sulit menemukan tubuh korban. Disamping itu keberadaan gulma semacam eceng gondok yang memenuhi areal pencarian. Sehingga, jika tubuh korban mengapung kepermukaan akan terhalangi oleh tumbuhan eceng gondok yang begitu rimbun. "Mempelajari dari karakter orang tenggelam sebelumnya, satu hari pasca kejadian biasanya tubuh korban akan terangkat melayang didalam air karena tubuh sudah dipenuhi air," jelasnya.

Pantauan di TKP beberapa petugas Basarnas memperluas area pencarian hingga beberapa meter dari posisi awal tenggelamnya. Disamping mengerahkan petugas selam, petugas juga menyisir dengan perahu karet. Bahkan Wakil Bupati Klungkung, I Made Kasta juga ikut larut dalam proses pencarian korban. Sesekali Wabub nampak bercengkama dengan salah satu korban selamat, Wahyu Saputra (10) sambil menunjukkan titik persis korban terseret arus. Jul/dev


Komentar

Berita Terbaru

\