PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Populasi Anjing Meningkat, Jadwal Vaksinasi Massal Justru Mundur

Rabu, 03 Mei 2017

00:00 WITA

Bangli

3702 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Vaksinasi masal untuk mencegah penyebaran penyakit rabies pada anjing, kembali akan digalakkan. Sasarannya semua wilayah, terutama daerah zona merah di Kabupaten Bangli. Terlebih, sesuai catatan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKP) Kabupaten Bangli, belakangan populasi anjing terus mengalami peningkatan tiap tahunnya.  

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas PKP Bangli, Sri Rahayu membenarkan, rencana vaksinasi masal akan segera dilakukan kembali. Diakui, awalnya rencana vaksinasi massal oleh Provinsi akan dilakukan Selasa (28/4) lalu. Namun, karena bertepatan dengan persiapan hari ulang tahun Kota Bangli, rencana tersebut terpaksa diundur. Disampaikan, kemungkinan pelaksanaan vaksinasi masal akan berlangsung pada tanggal 8 Mei hingga tanggal 17 Juni 2017 mendatang. “Jadwal tersebut masih tentatif. Pelaksanaannya bisa lebih dari itu tergantung kondisi di lapangan,” ungkapnya saat ditemui awak media, Rabu (03/05/2017). 

Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk vaksinasi masal, disampaikan, salah satunya diakibatkan setiap tahun pertambahaan populasi anjing di wilayah Bangli semakin meningkat. Dikatakan, tahun 2016 jumlah anjing di Kabupaten Bangli sebanyak 47.000 ekor. Namun di tahun 2017 ini, dikatakan jumlahnya telah meningkat mencapai 52.777 ekor. Dimana populasi terbanyak berada di Kecamatan Kintamani. 

Oleh karena itu, dalam vaksinasi masal rabies tersebut pihaknya mengaku telah menyiapkan 4300 dosis vaksin rabies dengan melibatkan puluhan petugas sebagai vaksinator, termasuk para kepala desa untuk memudahkan petugas melacak keberadaan anjing yang akan divaksinasi. Hal tersebut dilakukan, bercermin dari pengalaman tahun 2016 lalu. Dimana, dari total anjing sebanyak 47.000 ekor, hanya 42.000 yang mampu tervaksin. Sedangkan 3000 anjing telah di eliminasi. Sisanya, sebanyak 2000 ekor, karena berada diluar jangkauan petugas, maka tidak bisa tersentuh vaksinasi.

Lebih lanjut, Dokter Hewan asal Karangasem ini juga mengungkapkan sasaran utama vaksinasi yakni daerah perbatasan dan juga daerah zona merah  yang sebelumnya ditemukan kasus rabies.

"Dengan jumlah pertugas yang diturunkan, ditambah dengan 2 vaksinator di masing-masing desa, diharapkan vaksinasi masal ini bisa sukses, serta cakupan vaksinasi dapat terjangkau lebih luas," ucap Rahayu. ard/ari


Komentar

Berita Terbaru

\