Cegah Dini Kebutaan, RS Kerta Usada Singaraja Gelar Baksos Operasi Katarak Gratis
Senin, 24 April 2017
00:00 WITA
Buleleng
4546 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata.com - Banyaknya masyarakat yang menderita Katarak, khususnya bagi masyarakat yang usia lanjut tentu menjadi perhatian semua pihak. Pasalnya, tak jarang penderita katarak rata-rata berada di masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan, dan tak jarang akibat katarak itu kerap menimbulkan kebutaan. Sehingga, kebutaan kini menjadi ancaman serius yang harus ditangani secara bersama.
Untuk itu, Divisi Diklat RS Kerta Usada Singaraja menggandeng Persatuan Dokter Mata Indonesia (Perdami) Bali mengelar seminar dan workshop yang dirangkaikan dengan aksi bakti sosial operasi katarak yang dipusatkan di RS Kerta Usada Singaraja, yang melibatkan peserta para dokter di Bali untuk mengulas permasalahan terkait dengan ancaman kebutaan yang disebabkan akibat katarak, termasuk beberapa permasalahan terkait mata.
Ketua Panitia Pelaksana, dr. Andika Metrisiawan mengatakan, saat ini masalah kebutaan memang menjadi ancaman bagi masyarakat luas, dan ini harus ditanggapi secara serius, dengan melakukan deteksi dini dan melakukan langkah-langkah termasuk melakukan penanganan terhadap para lanjut usia yang terkena permasalahan katarak.
"Kami sengaja mendatangkan tim dari Perdami Bali, kami shering dari sejak bulan lalu terkait masalah mata. Saat ini, pesertanya kami dapat lebih dari 30 orang, yang kami ambil dari Panti jompo, ada dari cempaga, ada dari tigawasa dan dari dearah sangsit. Kami utamakan dari masyarakat umum," kata dr. Andika.
Menurut Andika, kegiatan seminar, workshop dan bakti sosial ini, merupakan program rutin yang dilakukan RS Kertha Usada Singaraja untuk lebih meningkatkan wawasan dan pengetahuan medis termasuk dengan memberikan pelayanan kesehatan secara gratis. "Ini merupakan rangkaian kegiatan rutin, terutam bakti sosial dan semua dilakukan secara gratis," jelas dr. Andika.
Dalam kegiatan ini juga terungkap, katarak disebabkan akibat lensa mata yang menjadi keruh. Sehingga, cahaya tidak dapat menembusnya, ini terjadi secara bervariasi sesuai tingkatannya dari sedikit sampai keburaman secara total jika tidak ditangani secepatnya.
Biasanya, dalam perkembangannya katarak terkait dengan usia penderita yang dapat menyebabkan pengerasan lensa dan menyebabkan penderita menderita miopi, berwarna kuning menjadi coklat atau putih secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan-lahan dan menyebabkan kehilangan penglihatan. Sehingga, berpotensi membutakan jika katarak terlalu tebal.rik/adi/aga
Komentar