Operasi Cipkon, Polsek Ubud Amankan Ratusan Liter Arak
Kamis, 23 Maret 2017
00:00 WITA
Gianyar
3600 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata.com – Menjelang perayaan Pangerupukan pada Senin (27/3), kepolisian Polres Gianyar menyita arak yang dilakukan di sejumlah Polsek. Seperti yang dilakukan Polsek Ubud pada Rabu (22/3) pukul 17.40 wita. Arak seberat hampir setengah ton atau 480 liter diamankan dari penyalur, I Wayan Sadra, 33, saat melintas di persimpangan Ambengan, Desa Peliatan, Kecamatan Ubud.
Kapolsek Ubud, Kompol I Nyoman Wirajaya, menyatakan, pihak kepolisian berupaya meminimalisir masuknya miras ilegal ke wilayah wisata Ubud. “Segini (480 liter) yang kami amankan, berarti segini potensi keributan saat Pangerupukan nanti, kami akan tekan lagi supaya tidak banyak arak masuk ke Ubud,” ujar Wirajaya, Kamis (23/3).
Dia menjelaskan, jumlah arak yang masuk ini terbilang besar dibanding hari-hari biasanya. “Tidak sampai segini, biasanya menyasar warung kecil hanya jeriken kecil,” terangnya. Penangkapan terhadap penyalur arak I Wayan Sadra ini berlangsung pada saat Sadra membawa mobil Toyota Kijang kotak DK 1307 SH dari wilayah Karangasem menuju Ubud.
(Ratusan liter arak dalam jeriken yang diamankan jajaran Polsek Ubud)
Belum sampai ke pemesannya, polisi yang sudah mengendus penyaluran arak tersebut langsung menghentikan mobil Kijang kotak warna biru itu di tengah jalan. Di dalam mobil itu terdapat 12 jerigen 40 liter arak dengan total 480 liter arak. “Kami sempat cek surat izin, ternyata tidak ada, dan langsung kami sita, arak, mobil termasuk yang bawa ini kami amankan,” terang Wirajaya.
Untuk si penyalur ini dikenakan hukuman Tindak Pidana Ringan (Tipiring) dan akan mengikuti sidang Tipiring pasca hari raya Nyepi. “Untuk barang bukti akan kami musnahkan sebelum Pangerupukan,” tukasnya. Pihaknya juga akan tetap menjaga Ubud dari masuknya peredaran minuman keras tanpa izin.
Sementara itu, si penyalur, Sadra mengaku jenuh diamankan seharian di Mapolsek Ubud. Sadra mengaku tidak mendapat upah tinggi,. “Dapat uang bensin, makan, dan uang sedikit. Saya ini cuma mengirim saja, bosnya itu yang enak,” keluh Sadra, warga Telunwayah Betenan, Desa Tri Eka Buana, Kecamatan Sidemen, Karangasem itu. Dia mengaku apes saat menyalurkan pesanan arak dari bosnya di Karangasem kepada sebuah warung di Ubud. “Tidak enak saya dibeginikan, saya tidak dapat apa-apa,” ungkapnya. Untuk satu jerigen, harga arak yang dibawa itu mencapai Rp 300 ribu. Sedangkan, di warung eceran, harga satu botol minuman kemasan tanggung harganya mencapai Rp 20 ribu.
Selain mengamankan arak di wilayah Ubud, Polsek Gianyar juga mengamankan arak di warung minum di Jalan Raya Tulikup, Kecamatan Gianyar, Kamis (23/3) 11.30 wita. Di warung milik Gusti Ayu Merti tersebut, polisi mengamankan 12 liter arak.
Kapolres Gianyar, AKBP Waluya, mengatakan, bahwa polisi bersama intansi terkait sudah menyebar himbauan agar seluruh komponen masyarakat turut serta menjaga kamtibmas serangakain hari raya nyepi. “Ini merupakan intruksi Polda, untuk memastikan keamanan serangkaian Nyepi,” ujar AKBP Waluya.
Waluya mengimbau jangan sampai terjadi ganguan kamtibmas. “Rangkaian Nyepi harus berjalan dengan tertib dan lancar. Bila sampai terjadi kericuhan apalagi karena mabuk mikol, maka pawai ogoh-ogoh disatu loaksi itu akan dihentikan,” pungkas Waluya. gus/ari
Komentar