PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Wiryatama: Jangan Takut Konsumsi Daging Babi

Kamis, 16 Maret 2017

00:00 WITA

Denpasar

3641 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Denpasar, suaradewata.com - Sepekan terakhir, masyarakat di Pulau Dewata khawatir mengonsumsi daging babi, lantaran beredar kabar tentang babi yang terjangkit bakteri Meningtis Streptpcoccus Suis (MSS). Bahkan ada tiga orang dinyatakan suspect Meningtis.

Untuk mengetahui kebenaran soal ini, DPRD Provinsi Bali memanggil Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Provinsi Bali I Ketut Suarjaya dan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnak) Provinsi Bali I Putu Sumantra, ke Gedung Dewan, Kamis (16/3. Dari penjelasan Suarjaya dan Sumantra, dewan merasa lega.

"Kita merasa lega, setelah mendapat penjelasan Kadiskes Provinsi Bali  dan Kadisnak Provinsi Bali. Sebab dari penjelasan mereka, penyakit dengan gelaja Meningtis ini bukan kali ini saja terjadi, tetapi juga pernah muncul beberapa tahun lalu," kata Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama, usai pertemuan tersebut.

Dikatakan, penyebab Meningtis ini bukan hanya bakteri MMS pada babi, tetapi bisa diinfeksi oleh virus dan jamur. Karena itu, politisi PDIP asal Tabanan itu meminta masyarakat untuk tidak takut mengonsumsi daging babi.

"Masak yang matang, pakai air bersih. Jangan babi yang disalahkan, kalau cara masaknya yang salah. Intinya, Galungan dan Kuningan ini tidak perlu takut makan daging babi," ujar Adi Wiryatama.

Permintaan agar masyarakat tak takut mengonsumsi daging babi, juga disampaikan Kadiskes Provinsi Bali I Ketut Suarjaya. "Kami meminta masyarakat untuk tidak resah, kendati memang ada tiga orang positif Meningtis," tuturnya.

Menurut dia, masyarakat tidak perlu takut untuk mengonsumsi daging babi. Kuncinya, daging babi yang akan dikonsumsi harus dimasak hingga matang. Ini sangat penting, mengingat bakteri MMS pada daging babi sudah bisa mati pada suhu air 60 derajat celcius.

"Jadi tidak perlu resah. Masyarakat tidak perlu takut konsumsi daging babi. Yang penting cara masaknya yang benar. Tidak hanya bakteri Meningtis, bakteri lain juga begitu," tandas Suarjaya.

Sementara Kadisnak Provinsi Bali I Putu Sumantra, menambahkan, sepanjang cara memasaknya benar, masyarakat tak perlu takut mengonsumsi daging babi. Sebab apabila ddaging babi dimasak dengan matang, bakterinya akan mati. "Karena itu saya tegaskan, jangan takut makan daging babi," ujarnya.

Hasil uji lab terhadap babi, imbuh Sumantra, tidak ditemukan bakteri MMS sebagaimana ramai diberitakan. Sumantra menambahkan, warga yang positif Meningtis belum pasti disebabkan bakteri MMS pada babi. Gejala yang sama, kata dia, bisa saja disebabkan oleh faktor lain.

"Ternak di Sibangkaka kita uji lab, hasilnya negatif. Bukan berarti orangnya tidak postif Meningtis, tapi mungkin saja alurnya bukan (bakteri MMS) dari babi," beber Sumantra.

Selain cara masak daging babi yang baik, ia juga meminta peternak untuk menjaga kebersihan kandang. Kandang yang bersih, diyakininya membuat ternak babinya terhindar dari bakteri MMS.

"Jadi, masak daging babi harus benar. Para peternak juga harus memperhatikan kandang babi. Kalau kandangnya kotor, jelas rentan terjangkit banteri MMS," pungkas Sumantra. san/ari


Komentar

Berita Terbaru

\