Ini Kata Kepala Dinas Kominfo Terkait Anggaran Paswara
Jumat, 03 Maret 2017
00:00 WITA
Gianyar
4831 Pengunjung
istimewa
Gianyar, suaradewata.com - Terkait pemberitaan di suaradewata.com, hari Kamis tanggal 2 Maret dengan judul "Anggaran Fantastis Paswara, Koran Pemkab Gianyar", yang menyebutkan ada anggaran penerbitan koran Paswara Pemkab Gianyar untuk plesiran atau studi banding Kadis Kominfo Kabupaten gianyar Cok Rai Widiarsa mengatakan sama sekali tidak benar. Dalam berita tersebut ditulis anggaran Rp. 841.017.500 pada tahun 2017 disebutkan sisa anggaran digunakan untuk plesiran atau studi banding keluar daerah bagi penggarap Koran itu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Pemkab Gianyar Cokorda Rai Widiarsa P. menegaskan, anggaran tersebut digunakan untuk upah penulis berita, layout, pengetikan, proses editing, ongkos cetak, hingga pendistribusian, yang diperuntukan demi kelancaran proses penerbitan PASWARA. Dan, semua itu sudah ada pertanggungjawaban yang jelas.
“Tidak ada istilah sisa anggaran, apalagi dimanfaatkan untuk studi banding apalagi plesiran. Semua kegiatan ada pertanggungjawaban dan semua dilakukan sesuai aturan, Perda dan Perbup,” tegas Cok Rai Widiarsa.
Pihaknya tidak memungkiri tahun 2016 lalu ada studi banding ke Yogyakarta yang dilakukan oleh pihaknya, namun itu tidak menggunakan anggaran Paswara, namun anggaran perjalanan dinas dengan kode rekening yang berbeda dengan kode rekening Paswara. Studi banding itu pun dilakukan tidak terkait dengan keberadaan Paswara namun sudi banding terkait media center yang dikelola Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi waktu itu. “Ini semua misskomunikasi dan untuk itu kami perlu meluruskan agar tidak terjadi salah persepsi,” tegas Cok Rai Widiarsa.
Para kontributor/penulis Koran Paswara terdiri dari kalangan pelajar, guru-guru dan masyarakat Gianyar yang memang diberikan kesempatan menulis. Salah satu tujuannya adalah memberi ruang bagi masyarakat Gianyar untuk menjadi penulis. Perlu diketahui pula, awal Paswara diterbitkan tahun 2003, Dinas Kominfo yang waktu itu bernama Badan Inkom telah melakukan pelatihan jurnalis kepada para kontributor tersebut.
“Jadi tidak benar bahwa penulis hanya berjumlah 10 orang, karena banyak juga kontributor yang mengisi halaman Paswara,” terang Cok Rai widiarsa.
Koran Paswara terbit setiap 10 hari atau tiga kali dalam satu bulan sebanyak 1.200 eksemplar dan diedarkan secara gratis ke instansi pemerintahan, camat, puskesmas, sekolah hingga tingkat desa.
Tujuan dari penerbitan Koran Paswara ini untuk penyebarluasan informasi terkait kegiatan pemerintahan dari tingkat desa hingga kabupaten, seni dan budaya, potensi ekonomi, bahkan juga kegiatan sekolah atau masyarakat dalam upaya membangun Gianyar. rls/gus/ari
Komentar