PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Wabup Serukan Ajegkan Bali Melalui Desa Pakraman

Senin, 27 Februari 2017

00:00 WITA

Bangli

3410 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Bangli, suaradewata.com - Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta, menegaskan Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) memiliki peranan yang sangat besar untuk tetap menjaga keamanan dan kelestarian budaya Bali melalui Desa Pakraman. “Untuk tetap menjaga keajegan Bali, kita semua dan MMDP khususnya harus bisa meminimalisir konflik yang terjadi dimasyarakat khususnya di dalam Desa Pakraman. Jika Bali ingin tetap ajeg, kita semua harus bersatu untuk menjaga Bali melalui Desa Pakraman” tegas Wabup Sang Nyoman Sedana Arta saat menghadiri pengukuhan pengurus (MMDP) Kabupaten Bangli dan pengukuhan pengurus Majelis Alit Desa Pakraman (MADP) Kecamatan se-Kabupaten Bangli periode 2017-2022, Sabtu (25/02/2017).
 
Acara dipusatkan di Pura Kehen Bangli juga dihadiri oleh Wakil Ketua DPRD Bangli Komang Carles, Ketua Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha, Ketua PHDI Bangli Drs. Nyoman Sukra dan undangan terkait lainnya. Sesuai dengan surat keputusan Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP) Bali Nomor : 004/SK/MUDP Bali/II/2017 tentang pengesahan prajuru Majelis Madya Desa Pakraman Kabupaten Bangli Masa Bhakti 2017 -2022 menetapkan Bandesa Madya dijabat kembali oleh I Made Ridjasa, Petajuh Bandesa Madya dijabat oleh Sang Made Bungklek Ardjan, S.Pd, I Wayan Wira, SH, I Wayan Sukadya dan I Nyoman Puja. Sedangkan Panyarikan Madya dijabat oleh Ir. Ketut Kayana, Petajuh Panyarikan Madya dijabat oleh I Nengah Mudara Atmaja, I Wayan Merta Suteja dan I Nengah Miasa.
 
Wakil Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta pada kesempatan itu mengatakan, dizaman globalisasi masuknya budaya luar tetunya tidak bisa dicegah. Perkembangan ini bagaikan fenomena dua mata uang yang membawa hal positif dan negatif. Jika tidak disaring secara tepat tentunya perkembangan ini akan didominasi oleh hal yang negatif. Seperti yang belakangan marak terjadi seperti sex bebas, narkoba dan berbagai kasus sosial lainnya. Hal ini tentunya jika tidak mendapat perhatian serius akan mengikis dan menghancurkan budaya dan adat istiadat Bali dari dalam.
 
Lebih lanjut Wabup Sedana Arta menyampaikan, kalau dulu dizaman penjajahan musuh yang kita ajak berperang jelas, tetapi sekarang musuh yang ingin menghancurkan kita dari dalam tidak jelas siapa, namun upaya upaya penghancuran itu sudah terlihat jelas dan sangat sistematis. Oleh karananya, lanjut Wabup Sedana Arta, untuk tetap menjaga keajegan Bali, kita semua dan MMDP khususnya harus bisa meminimalisir konflik yang terjadi dimasyarakat khususnya di dalam Desa Pakraman. “Jika Bali ingin tetap ajeg, kita semua harus bersatu untuk menjaga Bali melalui Desa Pakraman,” tegasnya menekankan.
 
Sementara itu Bendesa Agung MUDP Bali Jero Gede Suwena Putus Upadesha pada kesempatan itu mengingatkan masyarakat Bali harus melek dan jangan mudah terpengaruh oleh isu-isu yang akan menimbulkan perpecahan. “Kita harus ingat bagaimana leluhur kita dahulu membangun tradisi dan budaya hingga Bali bisa dikenal seperti sekarang. Seharusnya kita malu kalau sampai ada konflik karena perebutan warisan, konflik karena memperebutkan tapal batas, pura, setra dan lainnya. Kita harus berfikir apakah leluhur kita dialam niskala senang dan bahagia melihat ketutunanya seperti ini,” ungkapnya. Untuk itu, diharapkan umat hindu sedarma harus sadar dan bisa mengendalikan diri untuk bersama menjaga keajegan Bali. ard/ari


Komentar

Berita Terbaru

\