PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Bulog : Buleleng "Rangking 1" Penerima Raskin, di 2016 Capai 636.675 Ton per Bulan

Selasa, 21 Februari 2017

00:00 WITA

Buleleng

3691 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata

Buleleng, suaradewata.com - Kabupaten Buleleng merupakan Kabupaten tertinggi untuk Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) dari Bulog. Tercatat di tahun 2016, Kabupaten Buleleng menerima Raskin dari Bulog dengan pagu sebanyak 636.675 Ton per bulan dari 42.421 RTS-PM.

Angka untuk Kabupaten Buleleng sebagai penerima manfaat dari Bulog, terbilang besar dibandingkan Kabupaten-Kabupaten lainnya di Provinsi Bali. Bahkan, dibandingkan Karangasem, Buleleng masih jauh lebih banyak, dimana Karangasem hanya sebanyak 363.900 Ton dari 24.620 RTS-PM.

Kemudian, Gianyar sebanyak 314.565 Ton dari 20.971 RTS-PM, Tabanan sebanyak 288.465 Ton dari 19.231 RTS-PM, Jembarana sebanyak 165.675 Ton dari 11.045 RTS-PM, Bangli sebanyak 144.945 Ton dari 9.633 RTS-PM, Klungkung sebanyak 142.495 Ton dari 9.511 RTS-PM, Badung sebanyak 135.585 Ton dari 9.039 RTS-PM, Kota Denpasar sebanyak 40.215 Ton dari 2.681 RTS-PM.

Kabid Operasional Pelayanan Publik Perum Bulog Divisi Regional Bali, Ketut Ginada mengatakan, di Tahun 2016 Buleleng merupakan Kabupaten terbesar yang menerima bantuan beras. Angka ini, kata dia, memang terbilang besar dibandingkan 7 Kabupaten lainnya.

"Buleleng terbesar, ini karena KK miskin di Buleleng terbilang banyak, disamping juga jumlah penduduk di Buleleng yang banyak. Untuk di Tahun 2017, belum karena ini masih berjalan," kata Ginada, Selasa (21/2/2017) saat Jumpers di Buleleng.

Meski di Buleleng penerima manfaat sangat besar, namun kata Ginada, stok beras yang ada di Bulog Bali masih terbilang aman. Bahkan menurut Ginada, saat ini masih tersedia 16 ribu Ton beras, dan itu kata dia cukup sampai 8 bulan kedepan.

"Sekarang tersedia masih 16 ribu ton, karena setiap bulan asa 2500 ton kami keluarkan termasuk golongan anggaran, makanya sampai saat ini kami masih aman-aman saja," pungkas Ginada.rik/adi/aga


Komentar

Berita Terbaru

\