Ketua MMDP dan Prajuru Mejaya - jaya, Bersihkan Diri Secara Spiritual
Minggu, 19 Februari 2017
00:00 WITA
Karangasem
3718 Pengunjung
istimewa
Karangasem, suaradewata.com - Bertepatan pada Rahine Redite Keliwon Kaulu, Minggu (19/2/2017), Ketua Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP) terpilih untuk kepengurusan 2016-2021, I Wayan Artha Dipa yang juga selaku Wakil Bupati Karangasem beserta Prajurunya melakukan Upacara Mejaya-jaya dan Pawintenan di Pura Jagatnatha Amlapura yang disaksikan Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri yang didampingi Sekda Karangasem, I Gede Adnya Mulyadi, perwakilan Forkopimda, Kepala OPD terkait dilingkungan Pemkab Karangasem serta Prajuru MMDP.
Rangkaian kegiatan yang diawali dengan persembahyangan bersama yang dilanjutkan dengan Upacara Mejaya-jaya dan Pawintenan yang dipuput Ida Pedanda Gede Oka Kemenuh dari Geriya Sudikato Karangasem. Penyarikan Madya MMDP I Gede Krisna Adi Widana selaku Panitia Karya dalam laporannya menyampaikan, kegiatan Mejaye-jaye ini sebagai bentuk rasa syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa atau Tuhan Yang Maha Esa, bahwa pelaksanaan pemilihan ketua beserta kepengurusan MMDP Karangasem telah berjalan dengan lancar dan damai.
“Sesuai harapan desa pakraman yaitu untuk menjaga hubungan yang harmonis, selaras dan serasi antara Majelis Utama Desa Pakraman (MUDP), Majelis Madya Desa Pakraman (MMDP), Majelis Alit Desa Pakraman (MADP) serta Desa Pakraman itu sendir dengan semua komponen masyarakat,” tandasnya. Upacara ini bertujuan untuk menyucikan dan membersihkan diri secara niskala, sebelum Ketua dan Prajurunya mulai melaksanakan tugas-tugas memimpin MMDP Kabupaten Karangasem selama lima tahun ke depan. Serta dapat melaksanakan tugas dengan baik dan lancar sesuai visi misi Karangasem cerdas, bersih dan bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana.
Bupati Karangasem IGA Mas Sumatri dalam sambrama wacananya mengatakan keberadaan MMDP ini diharapkan bisa dipakai sebagai sarana mensosialisasikan keberadaan adat dan budaya pada masyarakat sehingga menimbulkan rasa jengah untuk bisa bangkit bermartabat serta berani untuk membela tanah air di Kabupaten Karangasem pada khususnya dan di bumi Bali pada umumnya.
“Wujud perhatian pemerintah terhadap desa pekraman tidak saja berupa bentuk bangunan yang bersifat fisik semata, atau bidang palemahan seperti perbatasan antar desa adat atau antar desa yang sering kali memicu konplik karena ada kepentingan,” sebutnya. Akan tetapi juga yang menjurus pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa pakraman khususnya serta masyarakat Karangasem pada umumnya pula tetap menjadi perhatian yang utama, dan diharapkan kepada masyarakat agar semakin memperkuat adat istiadat budaya Bali dengan cara menerapkan Tri Hita Karana. rls/nov/ari
Komentar