Pejabat dan Pegawai Pemkab Karangasem Jalani Tes Urine Narkoba
Senin, 13 Februari 2017
00:00 WITA
Karangasem
3451 Pengunjung
suaradewata.com
Karangasem, suaradewata.com - Sejumlah pejabat dan ratusan pegawai di lingkungan Pemkab Karangasem menjalani tes urine narkoba, pada Senin (13/02/2017) di Wantilan Kantor Bupati Karangasem. Tes urine dalam rangka menciptakan kawasan bebas narkoba dilingkungan Pemkab Karangasem ini dilaksanakan oleh Badan Kesbangpollinmas Kabupaten yang bekerjasama dengan Badan Narkotika Kabupaten (BNK) Karangasem, Dinas Kesehatan dan Polres Karangasem.
Sekretaris Daerah Kabupaten Karangasem I Gede Adnya Mulyadi didampingi Anggota BNK dr. Wayan Wiradana dan Kepala Badan Kesbangpollinmas I Gusti Nyoman Arya Sulang dalam sambutannya mengatakan, kegiatan ini merupakan tindaklanjut dari upaya Pemerintah Kabupaten Karangasem dalam memerangi narkoba, khususnya dilingkungan Pemkab Karangasem. "Sebagai PNS harus dapat menjadi contoh, sekaligus menjadi pembina di masyarakat dan juga di rumah tangga masing-masing, karena narkoba sangat membahayakan bagi kita semua dan generasi muda penerus bangsa," tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Karangasem I Gusti Ayu Mas Sumatri hadir dan ikut menjalani tes urine, yang diikuti Sekda Adnya Mulyadi beserta pimpinan OPD dilingkungan Pemkab Karangasem. Kegiatan ini juga digelar serangkaian kegiatan menyambut 1 Tahun Kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Karangasem yang jatuh pada tanggal 17 Februari mendatang.
Sementara itu, Anggota BNK Karangasem dr. Wayan Wiradana menjelaskan, secara priodik pihaknya selalu mengadakan tes narkoba bagi pns dan masyarakat Karangasem. "Saat ini tes urine yang sasarannya adalah para pejabat, pejabat eselon 2, dan eselon 3 yang ada dilingkungan di Pemerintah Kabupaten Karangasem," terangnya.
Dikatakannya, pemeriksaan urine ini menggunakan standar BNN yang meliputi 5 jenis narkoba, diantaranya morfin, metamfetamin, kokain, amfetamin dan benzodiazepin. ”Total yang menjalani tes urine narkoba sebanyak 132 orang, dan terindikasi positif 18 orang, namun mereka menkomsumsi obat-obatan karena sakit,” jelas dr. Wiradana. nov/ari
Komentar