PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Pemkab Buleleng Siapkan Rp. 2,2 Miliar Tangani Bencana

Minggu, 12 Februari 2017

00:00 WITA

Buleleng

3151 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Buleleng, suaradewata.com - Status tanggap darurat bencana pasca bencana alam yang terjadi di beberapa titik wilayah Kabupaten Buleleng, menjadi prioritaskan penanganan. Bantuan sembako dan kebutuhan lain, akan diberikan kepada para korban bencana.

Bahkan, dalam tanggap bencana ini, Pemkab Buleleng akan menganggarkan Rp2,2 miliar untuk penanggulangan bencana. Penetapan status tanggap bencana disampaikan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana dalam rapat koordinasi (rakor) penanganan bencana, Minggu (12/2/2017) siang, di Gedung Unit IV Kantor Bupati, Jalan Pahlawan Singaraja, yang dihadiri seluruh pimpinan OPD, para camat, perbekel serta lurah.

Hampir seluruh wilayah kecamatan di Buleleng, terjadi bencana longsor dan air bah. Bencana itu akibatkan, kerusakan infrastruktur seperti jalan dan jembatan, rumah penduduk yang hanyut, lahan pertanian, hingga kerusakan jaringan pipa distribusi air bersih.

Suradnyana mengatakan, guna menghadapi bencana alam yang terjadi, dirinya meminta kepada seluruh camat beserta jajarannya untuk melakukan upaya sekala dan niskala. "Dua upaya harus kami lakukan. Baik sekala maupun niskala. Dimana niskalanya, menghaturkan pejatian, dan sekala melakukan identifikasi serta pemecahan permasalahan yang ada," kata Suradnyana.

Pemkab Buleleng, kata dia, akan menganggarkan bencana yang ada sebesar Rp2,2 milyar lebih. Instruksi pun diberikan kepada Asisten bidang Administrasi Pemerintahan untuk merancang konsep surat penetapan tanggap darurat bencana, yang akan dikoordinasi dengan Pemprov Bali serta penanganan pasca bencana.

"Saya instruksikan langsung, kepada Asisten bidang Administrasi Pemerintahan, untuk segera mengkonsep surat tanggap darurat bencana, agar nanti bisa menjadi dasar kami untuk bekerja," jelasnya.

Dengan melihat kondisi secara keseluruhan, menurut Agus Suradnyana, ia melihat persoalan yang paling urgent diselesaikan dalam hal bencana ini yakni, kebutuhan air bersih, penanggulan daerah yang akibat dari bencana tidak berjalan ekonominya, bantuan sembako, dan rumah-rumah yang rusak diterjang bencana.

"Penanganan yang urgen yang prioritas dilakukan seperti air bersih, daerah yang terdampak bencana. Sehingga, tidak berjalan ekonominya, bantuan sembako, dan rumah-rumah yang rusak. Khusus mengenai penyaluran sembako," pungkas Suradnyana.

Setelah rakor, Suradnyana dan Sutjidra membagi tugas, untuk memantau daerah yang terdampak bencana alam. Suradnyana memantau daerah bencana di wilayah Kecamatan Banjar. Sedangkan, Sutjidra memantau daerah bencana di Kecamatan Sawan dan Kecamatan Kubutambahan. rik/adi/ari


Komentar

Berita Terbaru

\