PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Dideportasi dari Turki, Satu Keluarga Gabung ISIS Dikirim ke Mabes Polri

Kamis, 26 Januari 2017

00:00 WITA

Denpasar

3872 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Ket foto : Kabid HUmas Polda Bali menunjukan foto 5 WNI yang dideportasi dari Turki

Denpasar, suaradewata.com - Kepala Bidang Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja menjelaskan, lima WNI yang dideportasi dari Turki lantaran diduga hendak bergabung dengan jaringan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) pada Selasa (24/1/2017) lalu merupakan satu keluarga yang terdiri dari 5 orang, yakni bapak, ibu dan tiga orang anaknya yang masih kecil.

Mereka berinisial, TR ayah (40), istrinya NK (34) dan tiga orang anaknya NAA (13) perempuan, MSU (8) laki-laki dan MAU (6) laki-laki yang merupakan warga Cilincing, Jakarta Utara.

Kesemuanya kini telah diberangkatkan ke Mabes Polri, Jakarta yang dikawal oleh Densus 88 pada Kamis (26/1/2017) sekitar pukul 11.40 wita tadi.

Menurut Hengky, selama dua hari satu keluarga yang diduga hendak bergabung dengan jaringan ISIS ini telah diperiksa secara maraton di Polda Bali oleh Tim Khusus dengan dibantu oleh BNPT dan Densus 88.

Dari hasil pemeriksaan itu, terungkap mereka secara sadar dan tanpa paksaan memang hendak bergabung dengan jaringan ISIS di Suriah.

"Diperiksa di Polda Bali oleh Tim Khusus, kronologinya mereka berencana ke Turki untuk jadi anggota ISIS, di Turki hampir 3 bulan mereka tinggal berpindah-pindah dari apartemen satu ke apartemen yang lain," jelasnya di Mapolda Bali, Kamis (26/1/2017).

Selama di Turki, ujarnya mereka termonitor oleh petugas keamanan Turki kemudian ditangkap dan diperiksa selama satu minggu kemudian dideportasi dengan biaya sendiri.

Lanjutnya, mereka dengan kesadaran sendiri berniat untuk bergabung. Diketahui, secara latar belakang pendidikan mereka cukup tinggi, dimana TR suaminya menempuh pendidikan di Australia. Mereka juga memiliki cukup biaya untuk membawa keluarga ke Turki, dengan biaya sendiri.

"Pengakuan TR dia secara sadar memang ingin ikut berjihad atau gabung dengan jaringan ISIS. Dan dia ini komunikasi melalui telpon dan SMS dengan orang di Turki. Bahkan mereka disuruh lewat jalur Bangkok dulu," katanya.

Ditanya mengapa mereka turun di Bandara Ngurah Rai, Hengky menegaskan mereka turun di Bali karena mereka mau berlibur.

Seperti diberitakan, petugas Imigrasi Ngurah Rai mengamankan lima WNI yang diduga hendak gabung dengan ISIS.

Mereka diamankan di Bandara I Gusti Ngurah Rai pada Selasa (24/1/2017) sekitar pukul 22.15 wita. Pihak Imigrasi kemudian menyerahkan lima WNI yang ternyata satu keluarga ini ke Polda Bali. ids/ari


Komentar

Berita Terbaru

\