Danrem 163/Wirasatya: Jauhi Narkoba Sebagai Wujud Generasi Muda Cinta Tanah Air
Kamis, 22 Desember 2016
00:00 WITA
Buleleng
8392 Pengunjung
istimewa
Buleleng, suaradewata.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengigatkan generasi muda untuk menjauhi narkotika dan obat psikotropika (Narkoba). Sebagaimana yang disampaikan Komandan Korem (Danrem) 163/Wirasatya, Kolonel Infanteri Nyoman Cantiasa, Kamis (22/12).
Rasa cinta tanah air diedukasi TNI kepada kalangan generasi muda sebagai penerus bangsa. Komitmen dimaksud bertujuan membangkitan rasa optimisme dan tidak mudah menyerah. TNI sekaligus meningkatkan rasa kebangsaan anak muda setiap daerah.
“Ada sebuah motto bahwa kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda. Tapi kita bisa membangun generasi muda untuk masa depannya. Untuk itu, TNI turun ke lapangan dalam rangka mempersiapkan generasi muda mulai SD, hingga mahasiswa di perguruan tinggi," ujarnya.
Perwira angkatan darat asal Buleleng ini mengatakan bahwa TNI sangat memberikan perhatian khusus terhadap perkembangan peredaran narkoba di masyarakat.
Pemetaan yang TNI lakukan melalui Babinsa berlangsung terhadap warga di masing-masing desa yang pernah atau sedang terlibat dengan narkoba. Dan pada setiap sosialisasi wawasan kebangsaan pun tetap memberikan himbauan kepada generasi muda untuk menjauh dari narkoba.
“Kami data dan lalu akan kami petakan zona keamanan dan ancaman narkoba terhadap Bali itu seperti apa. Apakah sudah memprihatinkan atau bagaimana. Sebab narkoba juga dipakai bisnis untuk menghasilkan uang dengan instan dan cepat. Jangan sampai terjadi 'lost generation' dan narkoba berkembang menjadi trend dan merusak generasi mud," paparnya.
Dengan jauh dari Narkoba, lanjut Cantiasa, ia berharap nilai-nilai cinta tanah air dan rasa kebangsaan diperoleh untuk ditanamkan pada generasi muda sejak dini.
Upaya dilakukan dapat melalui kegiatan terkait sejarah, kepramukaan, bela negara dan ragam kegiatan positif lainnya.
Selain itu, Cantiasa pun berharap agar generasi muda berhenti mempertentangkan soal suku, ras, dan agama. Rakyat Indonesia sudah sepakat untuk kebhinekaan, NKRI harga mati, dan ideologi negara adalah Pancasila.
“Ke depannya diharapkan agar generasi muda sudah siap menerima tongkat estapet dari senior-seniornya. Kita harus mempersiapkan pemimpin masa depan. Masa depan bangsa ditentukan oleh generasi mudanya. Jiwa cinta tanah air dan kebhinekaan inilah perlu dipupuk dari awal,” pungkas Cantiasa. adi/ari
Komentar