Gubernur Minta Tingkatkan Kewaspadaan Jelang Natal
Rabu, 21 Desember 2016
00:00 WITA
Denpasar
3149 Pengunjung
suaradewata.com
Denpasar, suaradewata.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengharapkan agar baik aparat keamanan maupun seluruh masyarakat untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan di Pulau Dewata, terutama jelang Natal dan Tahun Baru. Ini penting, mengingat sebagai daerah pariwisata, Bali sangat membutuhkan situasi yang aman dan kondusif.
Di samping itu, adanya penangkapan terhadap sejumlah pelaku aksi teror di beberapa daerah di Indonesia, berikut pengakuan para pelaku bahwa Bali akan menjadi salah satu target aksi teror jelang Natal dan Tahun Baru, harus tetap disikapi secara serius. Demikian halnya dengan geger temuan tas yang diduga berisi bom beberapa waktu lalu, yang menimbulkan kekhawatiran akan keamanan Bali jelang penutupan tahun 2016.
"Karena itu, harus tetap waspada. Baik aparat kepolisian maupun masyarakat, berkali-kali saya imbau untuk selalu waspada," ucapnya, saat ditemui usai membuka Seminar dan Lokakarya 'Evaluasi dan dan Penyempurnaan Program Bali Mandara Jilid II Menuju Kesinambungan Program Bali Mandara Jilid III', yang dilaksanakan DPD Partai Golkar Provinsi Bali dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-50 Partai Golkar, di Inna Grand Bali Beach Sanur, Denpasar, Rabu (21/12).
Kewaspadaan, menurut dia, juga sangat penting menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. "Saya harapkan agar perayaan Natal dan Tahun Baru bisa berjalan aman dan damai. Karena itu, kita semua harus waspada terhadap berbagai gangguan yang mungkin saja muncul," ucapnya.
Mantan Kapolda Bali itu menambahkan, aman dan damai itu sangat penting artinya bagi Bali. Sebab tanpa rasa aman dan damai, sangat sulit untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Pulau Dewata sebagaimana dicita-citakan dalam Program Bali Mandara.
"Program Bali Mandara itu mencakup semua aspek. Salah satunya, terwujudnya keamanan yang berstandar internasional. Kita harapkan, dengan sistem keamanan seperti itu, aparat keamanan kita mampu mendeteksi lebih dini apapun situasinya," ujar Gubernur Pastika.
Hal tak jauh berbeda juga dilontarkan Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta, secara terpisah. Ia berpandangan, sebagai destinasi wisata internasional, maka Bali sangat membutuhkan kondusifitas. Jika Bali tidak aman, maka rakyat Bali dipastikan akan rugi.
"Kalau Bali tidak kondusif, maka pariwisata kita akan sulit berkembang. Kalau sudah seperti itu, maka yang rugi masyarakat Bali. Karena itu, kita perlu sikapi setiap riak-riak yang bisa mengganggu keamanan Bali," tegas Sudikerta. san/ari
Komentar