Parade Nusantara Bersatu, Masyarakat Gelar Doa Di Tugu Singa
Rabu, 30 November 2016
00:00 WITA
Buleleng
3593 Pengunjung
suaradewata.com
Buleleng, suaradewata - Sekitar seribu masyarakat dari unsur TNI, Polri, PNS, dan Pelajar serta Ormas melaksanakan doa bersama di depan maskot Kota Singaraja yakni Tugu Singa Ambara Raja, Rabu (30/11). Peserta parade nusantara yang digelar serentak diseluruh daerah dan salah satunya di Kabupaten Buleleng menggunakan pita berwarna merah putih yang terikat dikepala.
Parade Nusantara Bersatu tersebut turut juga diikuti oleh Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Buleleng Ir. I Made Gunaja, M.Si., Ketua DPRD Buleleng Gede Supriatna, serta sejumlah pejabat teras di Pemerintahan Kabupaten Buleleng.
Turut hadir Dandim 1609/Buleleng Letkol Infanteri Slamet Winarto serta perwakilan unsur Polres Buleleng yakni Kompol Michael Revelindo Risakotta selaku Wakapolres Buleleng.
Doa bersama Nusantara Bersatu ini digagas oleh Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang mengajak seluruh komponen bangsa, baik masyarakat, pemuda, pelajar, mahasiswa dan tokoh agama bersama-sama dengan TNI menggunakan ikat kepala Merah Putih, berkumpul melaksanakan doa bersama di lapangan terbuka dan berikrar “Nusantara Bersatu”.
Parade yang melakukan gelar doa bersama secara serentak tersebut dilakukan terkait sejumlah kegiatan demo yang dari sejumlah sumber menyebutkan dalam rangka penegakan hukum dugaan penistaan agama oleh Gubernur non aktif DKI Jakarta, Basuki Cahya Purnama alias Ahok.
Gunja mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mengumandangkan perdamaian di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Gunaja menambahkan, ini merupakan komitmen dari seluruh masyarakat Buleleng untuk bersatu dan tidak membedakan ras, suku dan agama.
“Saya berharap momen ini bukan hanya serimonial saja, tapi masyarakat Buleleng harus bisa membuktikan dan menjaga Buleleng tetap damai dan bersatu. Mari kita saling bahu membahu untuk menjaga keutuhan NKRI ini,” tegasnya.
Dandim 1609/Buleleng Letkol Inf. Slamet Winarto dalam kesempatan itu mengajak seluruh lapisan masyarakat Buleleng untuk selalu kompak menjaga keutuhan NKRI. Ia juga mengatakan perbedaan ras,suku dan agama bukan merupakan halangan untuk menjaga kesatuan dan persatuan NKRI.
“Kita lihat tadi, dari seluruh pemuka agama sudah memberikan doa untuk keselamatan kita bersama. Saya berharap bangsa ini tidak hancur karna perbedaan melainkan menjadikan perbedaan ini sebagai suatu hal yang positif untuk Indonesia yang lebih maju,” pungkasnya. adi/ari
Komentar