PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

Jalan Anyelir I, Nomor 4A, Desa Dauh Peken, Kec. Tabanan, Kab. Tabanan, Bali

Call:0361-8311174

info@suaradewata.com

Gelorakan Kebhinekaan, Ribuan Warga Tabanan Apel Nusantara Bersatu

Rabu, 30 November 2016

00:00 WITA

Tabanan

3735 Pengunjung

PT Suara Dewata Media - Suara dari Pulau Dewata

suaradewata.com

Tabanansuaradewata.com - Sebanyak 6000 lebih masyarakat dari beberapa elemen dan ormas di Tabanan ikuti apel Nusantara Bersatu di Lapangan Alit Saputra, Tabanan, rabu, (30/11/2016). Apel Nusantara Bersatu tersebut bertujuan untuk menyemarakan Indonesiamu Indonesiaku merupakan Indonesia milik kita bersama yang berada dibawah bingkai Bhineka Tunggal Ika. Dan juga agar Indonesia tidak terpecah belah oleh siapapun.

"Mari kita bersatu, antara umat beragama, suku, ras semua yang ada di Indonesia dibawah panji Bhineka Tunggal Ika, dengan harapan kedepan Indonesia tidak terpecah dan jangan sampai kita tergoyah, oleh kepentingan orang yang tidak bertanggung jawab,Indonesiamu Indonesiaku Indonesia kita bersama dibawah bingkai Bhineka Tunggal Ika," ucap penyelenggara Nusantara Bersatu Dandim 1619/Tabanan Letkol Inf. Herwin Gunawan.

Dia menerangkan, untuk masyarakat agar pintar memilih media mana yang benar menyampaikam informasi kepada masyarakat. Diharapkan masyarakat bisa memilih media yang menyampaikan informasi yang Benar. Dan informasi yang diterima yang bisa dipertanggungjawabkan. Pada intinya 
tanpa islam bukan indonesia, tanpa Kristen bukan Indonesia, tanpa Buda bukan Indonesia dan tanpa Hindu bukan Indonesia. "Kita harus pintar memilih media untuk disharing, dan tidak terlalut dengan media yang tidak benar," terangnya.

Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama kabupaten Tabanan I Wayan Tontro mengatakan bahwa dirinya memberikan dukungan yang luar biasa terhadap acara ini. Dikarenakan acara ini sangat penting untuk mengingatkan kembali kemerdekaan yang diperoleh dari Bangsa Indonesia bukan hadiah dari penjajahan.

"Ini yang perlu kita ingat kembali, betapa beliau beliau itu mengorbankan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan Republik Indonesia ini, yang berbeda agama berbeda suku berbeda bahasa bhineka tunggal ika, berbeda agama, berbeda ras apapun, kita satu bangsa Indonesia," ucap Tontro.

Sedangkan salah satu masyarakat yang ikut kegiatan Nusantara Bersatu tersebut yakni Budiarto, 39 dari kampung muslim Banjar Candikuning II Desa baturiti, kecamatan Baturiti mengatakan secara pribadi sangat senang dan mendukung sekali kegiatan tersebut. Apalagi dengan situasi dan keadaan yang lagi gunjang ganjing seperti ini bisa mempeerat antara agama.

"Harapan kedepan,mudah mudahan kerukunan umat beragama semoga erat dan tidak ada perselisihan, kita kan mengetahui di Indonesia bermacam macam agama, mudah mudahan kita saling menghormati," ucap Budiarto.ang/aga


Komentar

Berita Terbaru

\